Cara Menanam Bunga Melati Paling Mudah, Bisa Dijadikan Bisnis

melati
melati

Cara Menanam Bunga Melati | Bunga Melati tentu sangat dikenal masyarakat Indonesia mengingat bunga ini kerap digunakan dalam sejumlah acara khususnya acara pernikahan dan sebagai bunga tabur di pemakaman.

Aromanya yang khas membuat bunga melati selalu dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik dan parfum. Selain itu, bunga melati memiliki nilai ekonomi cukup tinggi karena kerap dimanfaatkan sebagai bahan campuran teh.

Karena hal-hal inilah, banyak masyarakat yang mempelajari cara menanam bunga melati.

Menanam Melati
Menanam Melati

Mengenal Melati dan Cara Menanam Bunga Melati

Bunga Melati (Jasmineofficinale) merupakan bagian kelas Dicotyledonae, ordo Oleales, dan familyOleaceae. Kurang lebih ada 200 jenis bunga melati yang diketahui, namun hanya 10 jenis saja yang dibudidayakan karena nilai ekonominya.

Sisanya hidup secara liar di hutan, tanpa mengetahui potensi apa yang dimiliki sejumlah bunga melati tersebut.

Jasminum Sambac
Jasminum Sambac

Adapun 10 jenis melati yang kerap dibudidayakan terdiri dari Jasmine Rex, Jasmine sambac, Jasmine officinale, Jasmine multiflora, Jasmine parkeri Dunn, Jasmine mensyi, Jasmine hibrida, Jasmine simplicifolium, Echinodorus palaefolius, dan Jasmine revolutum Sims.

Langsung saja, berikut cara menanam bunga melati mulai dari pembibitan hingga panen.

1. Pembibitan

Bibit bunga melati dapat diperoleh melalui cara generatif dan cara vegetatif. Untuk cara generatif, bibit diperoleh langsung dari biji melati. Namun ditinjau dari segi waktu dan hasil bibit, cara ini terbilang kurang efektif dan kurang ekonomis.

Sementara cara vegetatif terbilang lebih praktis dan bibit yang dihasilkan memiliki sifat serupa dengan induknya. Untuk perbanyakan secara vegetatif, Anda bisa menerapkan cara stek.

Pembibitan
Pembibitan

Stek merupakan cara menanam bunga melatidengan memotong salah satu bagian tanaman induk, bisa batang, cabang, pucuk, ataupun akar. Kemudian bagian yang dipotong itu direndam di dalam larutan ZPT selama 5 menit agar mempercepat pertumbuhan akar.

Selanjutnya tancapkan batang tersebut ke media semai dalam pot yang terdiri dari tanah dan pasir dengan kedalaman 1/3 dari panjang bibit. Lakukan penyiraman 2 kali sehari dan pastikan dosisnya sesuai dengan kadar air di media semai itu.

Terakhir, letakkan media semai di area yang cukup cahaya matahari agar mempercepat pertumbuhan akar. Setelah 3 bulan, bibit sudah bisa ditanam di kebun.

2. Pengolahan Lahan

Bunga melati membutuhkan tanah yang gembur, subur, agak berpasir, pH 5-7, dan kelembaban udara 50-80%. Selain itu, bunga melati juga membutuhkan suhu udara 28-36˚C pada siang hari dan 24-30˚C pada malam hari, serta ketinggian 10-1600 m dpl.

Sebelum menerapkan cara menanam bunga melati, Anda harus mengolah tanah terlebih dahulu. Jika tanah gersang, lakukan penyiraman dan cangkul hingga gembur.

Cabut gulma di sekitar lahan agar tidak mengganggu pertumbuhan bunga melati. Setelah pengolahan, diamkan tanah selama 2 minggu agar gas beracun dalam tanah dapat menguap di udara.

Menambahkan Kompos pada lahan Tanam
Menambahkan Kompos pada lahan Tanam

Selanjutnya gemburkan lagi tanah dan masukkan pupuk kompos, 2 gram KCL, 3 gram TSP, dan pemantap tanah seperti agrovit. Aduk hingga pupuk dan tanah menyatu.

Ingatlah bahwa bunga melati hanya tumbuh optimal di tanah dengan pH 5-7. Saat tanah bersifat asam, taburkan kapur kalsit, kapur dolomit, ataupun kapur bakar ke dalamnya untuk meningkatkan pH tanah dan menjadikannya subur.

Setelah pengapuran, buatlah bedengan yang sudah dicampurkan dengan pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk buatan agar tanah menjadi timbul.

3. Penanaman Bibit

Bibit Melati
Bibit Melati

Berikut cara menanam bunga melati yang baik. Pertama, setelah membuat bedengan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 39 x 39 x 39 cm dan jarak antar lubang tanam minimal 99 cm.

Kemudian masukkan 2 kg pupuk kandang ke setiap lubang tanam dan masukkan bibit melati dari polybag ke lubang tanam tersebut, urug dengan tanah. Terakhir, lakukan penyiraman & pemupukan pada bibit melati dengan dosis yang tepat secara teratur.

4. Pemupukan

Untuk menyuburkan tanah dan mengoptimalkan pertumbuhan bunga melati, Anda harus melakukan pemupukan dengan dosis yang tepat.

Setelah menjalankan cara menanam bunga melati, lakukan pemupukan dengan pupuk KCL dosis 100-300 kg per Ha per tahun, pupuk urea dosis 300-700 kg per Ha per tahun, dan pupuk TSP dosis 300-500 kg per Ha per tahun.

Adapun pupuk dapat dimasukkan ke dalam lubang tanam ataupun ditaburkan ke sekitar tanaman. Namun jika menggunakan pupuk daun, lakukan penyemprotan Andasil B (6-20-30) atau Hyponex biru (10-40-15) pada pagi hari ataupun siang hari, khususnya saat sinar matahari tidak begitu terik.

5. Perawatan

Merawat Melati
Merawat Melati

Selain menerapkan cara menanam bunga melati yang baik, Anda juga harus melakukan perawatan yang baik. Pastikan Anda melakukan penyiangan gulma sesering mungkin dan membuang tangkai-tangkai melati yang terserang hama penyakit.

Lakukan penyulaman saat bibit mati ataupun lambat berkembang. Lakukan pemupukan 3 bulan sekali dengan dosis yang tepat, penyemprotan insektisida atau pestisida saat tanaman melati terserang hama, dan siramlah tanaman melati dengan kadar air secukupnya.

6. Pengendalian Hama Penyakit

Hama Ulat
Hama Ulat

Cara menanam bunga melati tidak terlepas dari serangan hama penyakit. Oleh sebab itu, diperlukan tindakan pencegahan yang tepat. Ada 4 hama yang menyerang bunga melati yaitu thrips, ulat, kutu, dan pengerek daun.

Thripsmenghisap cairan daun sehingga menyebabkan daun menjadi kering dan layu. Untuk mengendalikannya, lakukan penyemprotan insektisida Pegasus 500 sc, Dicarzol 25 sp, ataupun Mesurol 50 wp.

Selanjutnya ada ulat yang membuat daun tampak berlubang bahkan habis. Untuk mengendalikan hama ulat, Anda bisa mencabut daun yang terkena serangan hama ataupun menyemprotkan insektisida Decis 2.5 ec, Curacron 500 ec, ataupun Perfekthion 400 ec.

Selain thrips dan ulat, ada hama kutu yang menyerang daun, ranting, dan batang hingga membuat hampir seluruh bagian tanaman melati layu dan rusak. Untuk mengendalikannya, lakukan penyemprotan insektisida Perfekthion 400 ec ataupun Decis 2.5 ec.

Terakhir, ada hama pengerek daun yang membuat daun tanaman melati menggulung dan berwarna keabu-abuan. Untuk mengendalikannya, lakukan penyemprotan insektisida dan pangkas daun-daun yang terkena serangan hama.

Berkebun Melati
Berkebun Melati

Tidak hanya hama, cara menanam bunga melati juga tidak lepas dari penyakit. Ada 4 penyakit yang kerap menyerang tanaman ini yaitu daun mozaik, jamur karat, blackspot, dan embun tepung.

Penyakit daun mozaik disebabkan oleh virus mozaik yang masuk saat tanaman melati masih berupa bibit dan umumnya menyerang daun. Penyakit ini menyebabkan daun tampak belang hijau kuning.

Sejauh ini belum ada cara mengendalikannya. Namun Anda bisa menghindari penularan penyakit ini dengan membuang daun yang terserang virus mozaik.

Selanjutnya ada penyakit jamur karat yang menyebabkan daun bagian bawah terdapat bintil berwarna cokelat atau hitam. Untuk mengendalikannya, lakukan penyemprotan fungisida dan pangkas daun yang berpenyakit.

Kemudian ada penyakit blackspot yang menyebabkan daun menguning hingga akhirnya rontok. Untuk mengendalikannya, lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif Benomil, Bitertanol, dan Heksakonazol.

Terakhir ada penyakit embun tepung yang menyebabkan daun dan tangkai terselimuti tepung putih. Untuk mengendalikannya, lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif Benomil, Tridimenol, Triadimefon, dan Fluzilazola.

Melati
Melati

Tahap terakhir dari rangkaian cara menanam bunga melati adalah panen. Proses panen dapat dilakukan pada pagi ataupun sore hari. Umumnya bunga melati berbunga saat berusia 8 bulan dan dipanen saat kuntum bunga sudah mencapai ukuran maksimal.

Pemanenan ini dapat dilakukan terus-menerus sepanjang tahun. Setelah panen, Anda dapat melakukan pengolahan bunga melati menjadi bahan campuran teh ataupun bahan baku pembuatan parfum.

Seperti yang dijelaskan di awal, bunga melati memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, Anda harus memanfaatkannya sebagai peluang usaha.

2 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like