Cara Budidaya Jamur Tiram | Selain budidaya tanaman, banyak petani yang tertarik untuk membudidayakan jamur tiram. Jamur tiram adalah salah satu bahan makanan yang sekarang ini banyak digemari oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan banyak munculnya olahan makanan dari jamur tiram.
Olahan tersebut bisa ditemui di restoran-restoran bahkan warung di pinggir jalan sekalipun. Banyak juga ibu rumah tangga yang menjadikan jamur tiram sebagai bahan olahan masakannya. Jamur tiram menjadi makanan yang terkenal di kalangan vegetarian, karena rasa dan tekstur jamur tiram ini hampir sama dengan daging ayam.
Oleh karena itu, banyak orang-orang yang tertarik untuk menjalankan usaha ini karena cara budidaya jamur tiram mudah dilakukan.
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Budidaya Jamur Tiram
Jika Anda adalah seorang pemula dalam usaha ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebagai salah satu cara budidaya jamur tiram. Adapun hal yang perlu dipersiapkan antara lain:
1. Membuat Kumbung / Rumah Jamur


Hal pertama yang harus dilakukan sebagai cara budidaya jamur tiram adalah membuat kumbung. Mungkin Anda masih asing dengan istilah kumbung. Bagi orang awam, kumbung biasanya dikenal dengan sebutan rumah jamur. Kumbung atau rumah jamur adalah tempat yang digunakan untuk tempat pertumbuhan jamur.
Jika tumbuhan memerlukan lahan untuk tumbuh, maka jamur membutuhkan rumah jamur sebagai tempat untuk tumbuh. Kumbung atau rumah jamur biasanya terdiri dari rak-rak yang digunakan untuk meletakkan jamur dan media tanamnya.
Biasanya biaya yang dibutuhkan untuk membuat kumbung berkisar antara 3.500.000 hingga 4.000.000. Namun, Anda juga bisa memanfaatkan ruangan atau bagian rumah yang tidak terpakai.
Biasanya kumbung atau rumah jamur dibuat dari rangka bambu, kayu ataupun besi. Namun, gunakanlah lembaran anyaman bamboo ataupun daun nipah sebagai dindingnya. Untuk atap, gunakanlah genteng tanah liat ataupun atap dari anyaman daun.
Untuk membuat rak, gunakanlah bambu tua agar tidak mudah rusak ketika ditumbuhi jamur. Dalam membuat kumbung atau rumah jamur, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Hal-hal tersebut antara lain:
- Perhatikan arah datangnya angin. Bangunlah rak-rak secara memanjang menghadap arah datangnya angin terbanyak. Pembangunan rak dengan model seperti ini bertujuan untuk menjaga sirkulasi udara yang ada di dalam kumbung. Sirkulasi udara sangat berpengaruh penting dalam pertumbuhan jamur.
- Kumbung atau rumah jamur harus selalu memiliki suhu di bawah 30 derajat Celcius dan memiliki kelembaban sekitar 80% sampai dengan 90%. Oleh karena itu, usahakan membangun kumbung atau jamur di tempat yang teduh agar terhindar dari paparan langsung sinar matahari yang dapat membuat suhu dan kelembaban menjadi tidak stabil.
- Bersihkan dan sterilkan terlebih dahulu kumbung sebelum Anda memasukkan baglog-baglog jamur. Anda harus membersihkan setiap rak dengan teliti, kemudian semprotkan cairan desinfektan untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada di dalam ruangan, diamkan selama dua hari.
2. Menyiapkan Baglog


Salah satu cara budidaya jamur tiram adalah menyiapkan baglog. Karena Anda merupakan pemula, ada baiknya untuk membeli baglog kepada petani jamur untuk budidaya jamur tiram. Baglog adalah media tanam dari jamur, dan biasanya di dalam baglog sudah terdapat bibit jamur tiram itu sendiri.
Baglog adalah serbuk kayu yang dimasukkan ke dalam plastik berbentuk silinder, kemudian ditambahkan bibit miselium dari jamur tiram. Pada ujung plastik akan dilubangi sebagai tempat jamur tiram tumbuh keluar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan baglog yang berkualitas antara lain:
- Perhatikanlah ukuran baglog. Baglog yang bagus adalah baglog yang memiliki ukuran diameter sekitar 12 cm dan memiliki berat minimal 1 kg, bahkan ada yang bisa mencapai sekitar 2 kg.
- Pilihlah baglog yang memiliki tingkat kepadatan serbuk kayu yang tinggi. Semakin padat sebuah baglog maka akan semakin berat baglog tersebut.
- Pilihlah baglog yang berbahan serbuk kayu yang berasal dari kayu yang keras. Beberapa jenis kayu keras tersebut adalah mahoni, kayu pohon durian dan berbagai jenis kayu berbatang keras lainnya.
- Perhatikan miseliumnya, miselium yang baik adalah miselium yang memiliki warna putih dan jumlahnya sekitar 10% hingga 12%.
- Sebelum diletakkan pada kumbung atau rumah jamur, sterilkan terlebih dahulu baglog yang telah Anda beli. Tanyakanlah kepada penjual baglog bagaimana cara mensterilkan baglog tersebut.
Baca juga : Cara Menanam Kangkung Agar Cepat Panen
Proses Cara Budidaya Jamur Tiram
Setelah mempersiapkan kumbung dan baglog, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan sebagai cara budidaya jamur tiram adalah penyusunan dan perawatan bibit jamur tiram yang ada di dalam baglog. Proses yang harus Anda lakukan antara lain adalah:
1. Menyusun Baglog pada Rak yang Ada di Dalam Kumbung
Setelah kumbung atau rumah jamur siap dan semua baglog telah disterilkan, langkah selanjutnya dalam cara budidaya jamur tiram adalah menyusun baglog-baglog tersebut di dalam rak-rak yang ada di dalam kumbung.


Susunlah baglog secara horizontal dengan lubang baglog menghadap ke samping. Anda boleh menyusun baglog dengan posisi ditumpuk asalkan lubang baglog bisa tidak tertutup dan tidak berhimpitan.
2. Diamkan Baglog
Tahap selanjutnya dalam cara budidaya jamur tiram adalah mendiamkan baglog selama 5 hari setelah disusun pada rak penyimpanan yang ada di dalam rumah jamur.
Setelah 5 hari, bukalah penutup baglog yang berupa cincin dan kertas kemudian diamkan lagi selama 3 hari. Selama proses tersebut, hindari proses penyiraman pada baglog. Cukup lakukan penyiraman pada lantai kumbung saja.
3. Proses Penyiraman
Cara budidaya jamur tiram selanjutnya adalah proses penyiraman. Proses penyiraman pada jamur berbeda dengan penyiraman pada tanaman seperti pada umumnya.
Pada penyiraman jamur tiram sebaiknya dilakukan dengan menggunakan sprayer. Usahakan penyiraman dilakukan dengan membentuk kabut, bukan dengan berbentuk tetesan air. Lakukan penyiraman dengan frekuensi 2 hingga 3 kali sehari untuk menjaga kelembaban kumbung atau rumah jamur.
4. Pencegahan dari Hama
Hal yang penting dalam menjalankan cara budidaya jamur tiram adalah memelihara kumpulan baglog dari serangan hama jamur. Cara pencegahan hama jamur tiram adalah dengan selalu membersihkan kumbung dari jamur hama dan ulat pengganggu.
Baca juga : Cara Budidaya Tanaman Pangan Untuk Hasil Melimpah
5. Proses Pemanenan Jamur Tiram


Tahap terakhir dalam budidaya jamur tiram adalah proses pemanenan. Jamur tiram dapat dipanen ketika baglog telah mencapai usia sekitar dua minggu setelah peletakan baglog pada rak yang ada di dalam kumbung atau rumah jamur. Satu baglog jamur dapat dipanen dengan frekuensi sekitar 5-8 kali asalkan proses perawatannya dilakukan dengan baik dan benar.
Biasanya untuk satu buah baglog dengan bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur tiram sekitar 0,4-0,8 kg jamur. Ciri-ciri jamur tiram yang dapat dipanen adalah jamur yang sudah besar dan mahkotanya sudah mekar. Jadwal pemanenan jamur tiram biasanya sekitar 2 minggu sekali antara satu panen ke panen lainnya.
Demikianlah cara budidaya jamur tiram yang bisa diterapkan bagi Anda yang ingin memulai usaha budidaya jamur tiram ini. Perhatikanlah setiap step-step agar budidaya jamur tiram Anda berhasil.