Cara Menanam Stroberi | Stroberi merupakan tanaman buah dari daerah subtropis yang banyak dikembangkan di daerah dengan suhu yang dingin. Fakta ini membuat banyak orang berpikir mungkinkah stroberi bisa ditanam di daerah dataran rendah dengan kondisi suhu udara yang panas.
Pasalnya stroberi adalah buah yang secara fisik menarik dilihat. Apalagi jika melihat kebun stroberi, banyak orang berlomba-lomba untuk bisa memetik buah berwarna merah ini.
Namun karena tidak semua orang bisa mengunjungi daerah dataran tinggi di Indonesia untuk menemukan stroberi, sebagian orang berpikir untuk menanam stroberi di pekarangan rumahnya.
Lantas, apakah ada cara menanam stroberi di daerah panas? Di bawah ini, Anda akan menemukan jawabannya.

Cara Menanam Stroberi Di Dataran Rendah
Banyak tantangan yang akan ditemukan saat menanam stroberi di dataran rendah dengan suhu yang cenderung panas. Di sini yang sering dijadikan parameter keberhasilan adalah kemunculan buah stroberi, dimana sebelumnya adalah fase berbunga.
Dan pertanyaan yang kerap muncul dari proses penanaman stroberi cara menanam stroberi di dataran rendah adalah “Mengapa stroberi saya tidak berbunga apalagi berbuah?”. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam menanam stroberi.
1. Adaptasi Bibit

Stroberi merupakan tanaman subtropis yang dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan suhu 17-20º C. Namun tak jarang stroberi tetap tumbuh di daerah bersuhu 31ºC.
Memang stroberi menghendaki suhu rendah, namun ia juga membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi. Oleh sebab itu, stroberi banyak dibudidayakan di areal pegunungan.
Untuk Anda yang hendak menanam stroberi di daerah panas, pastikan adaptasi bibit terhadap lingkungan sekitar sudah dilakukan.
Cara menanam stroberi di tempat panas yang pertama adalah dengan memindahkan bibit stroberi dari tempat dingin ke tempat panas pada malam hari.
Kemudian masukkan bibit stroberi ke dalam ruang ber-AC selama 5 hari. Naikkan suhu AC setiap hari sedikit demi sedikit, kemudian samakan suhu ruangan dengan suhu normal pada hari terakhir.
Cara kedua, lakukan penyemaian bibit stroberi saat musim hujan di dalam ruangan. Namun jika terpaksa melakukan penyemaian di luar ruangan, pastikan areal tersebut beratap atau tidak terkena hujan.
Memasuki musim kemarau, geser posisi bibit stroberi sedikit demi sedikit ke arah cahaya matahari agar stroberi terbiasa terkena suhu panas.
2. Menyiapkan Wadah Tanam

Umumnya stroberi ditanam di pot ataupun polybag. Di sini pot harus memiliki ukuran yang seimbang dan cocok dengan ukuran tanaman. Di samping itu, pot harus mampu menampung media tanam sehingga akar dapat tumbuh dengan leluasa.
Adapun ukuran ideal pot bibit stroberi adalah diameter 7-20 cm dengan lubang-lubang kecil di bagian bawahnya. Jika tidak ada pot, cara menanam stroberi bisa menggunakan polybag yang mudah ditemukan di toko pertanian.
3. Menyiapkan Media Tanam

Media tanam untuk menanam stroberi haruslah seimbang yakni terdiri dari tanah, sekam, dan pupuk kandang sehingga akar lebih mudah mencari makanan.
Di sini Anda dapat menyiapkan media tanam stroberi berupa campuran pupuk kandang dan sekam padi dengan perbandingan 1:2. Selanjutnya diamkan media tanam ini selama 3 hari.
Jangan lupa untuk menyiramnya setiap hari. Selain pupuk kandang, Anda juga bisa menggunakan pupuk NPK. Contohnya, dalam 1 pot sebaiknya Anda memberikan campuran 1 gelas air dan 20 butir pupuk NPK. Lakukan penyiraman pupuk ini seminggu sekali.
4. Melakukan Penyiraman

Setelah mengetahui bagaimana cara menanam stroberi, waktunya Anda mengetahui bagaimana cara merawatnya agar tetap tumbuh segar di daerah panas.
Tanaman stroberi harus disiram pada pagi hari dan sore hari karena jika terlalu kering, daun stroberi mudah terbakar. Selain itu, lakukan penyiraman pupuk organik cair pada stroberi secukupnya. Karena jika terlalu basah, tanaman stroberi bisa membusuk.
5. Melakukan Pemupukan

Tanaman stroberi membutuhkan pupuk untuk tetap tumbuh. Kebutuhannya pun berkelanjutan, tidak hanya sekali saja. Agar cepat berbuah, pupuk untuk tanaman stroberi harus mengandung kalsium, kalium, dan fosfat.
Adapun kandungan-kandungan ini dapat diperoleh dari bahan organik. Contohnya pupuk kompos dibuat dari campuran pakan ayam (sumber nitrogen), cangkang telur (sumber kalsium), kapur dolomit (sumber magnesium dan kalsium), dan batu fosfat.
Jika ingin khasiat yang lebih bagus, Anda bisa menambahkan tepung bulu ayam ataupun tepung tulang ke dalam pupuk sebagai sumber kalsium.
Namun jika Anda ingin praktis, cukup menggunakan campuran pupuk kimia dan pupuk organik. Di sini pupuk organik harus tetap diberikan demi menjaga kelestarian tanah dan kualitas buah.
Selain itu, Anda bisa menggunakan pupuk NPK dengan dosis 1-2 gr atau 5-10 butir per pohon. Jangan memberi NPK terlalu banyak karena bisa menyebabkan tanaman stroberi terbakar.
Pemupukan stroberi bisa dilakukan sejak 7 hari setelah tanam. Berikutnya pemupukan cukup dilakukan 10-14 hari sekali saja tergantung pada kondisi tanaman.
6. Memberi Perangsang Buah

Cara menanam stroberi berikutnya adalah dengan memberikan perangsang buah agar 2 minggu setelah ditanam, stroberi memunculkan calon bunga.
Di sini perangsang buah berfungsi agar tanaman fokus memproduksi buah. Biasanya perangsang buah yang digunakan adalah Pupuk Organik Cair POC BMW. Perangsang ini mengandung mikro yang lengkap dan hormon ZPT yang dapat merangsang tanaman stroberi untuk berbuah.
Untuk mengaplikasikan Pupuk Organik Cair POC BMW, Anda cukup menyemprotkannya ke daun dan tanah dengan dosis 1 tutup botol per 10 L air. Lakukan penyemprotan secukupnya pada pagi ataupun sore hari dengan interval waktu 10-14 hari sekali.
7. Memangkas Sulur Buah Stroberi

Sulur stroberi atau lebih dikenal dengan stolon merupakan bagian dari stroberi yang menjulur untuk memperbanyak diri secara vegetatif. Umumnya panjang sulur stroberi sekitar 30-50 cm.
Apabila ujung sulur menempel pada tanah yang lembab, akan keluar akar yang menembus tanah kemudian menjadi tanaman baru. Mungkin Anda merasa senang dengan keberadaan sulur yang bisa menumbuhkan tanaman stroberi baru.
Namun sebaiknya Anda melupakan sulur jika yang menjadi fokus adalah buah stroberi. Karena sulur-sulur ini akan merebut energi yang tersedia untuk stroberi sehingga pertumbuhan tanaman stroberi akan terhambat.
Oleh karena itu, selain mengetahui cara menanam stroberi, pastikan Anda juga memangkas bersih sulur-sulur tanaman stroberi.
8. Membuang Daun Tua dan Rusak

Tidak hanya memangkas sulur, membuang daun tua juga termasuk rangkaian cara menanam stroberi yang baik. Tanaman stroberi akan memproduksi daun terus-menerus.
Daun muda berubah menjadi tua kemudian menjadi rusak dengan sendiri. Selanjutnya daun-daun baru akan kembali muncul dan begitulah seterusnya siklus ini berjalan.
Sama seperti sulur, daun tua dan rusak juga membebani tanaman stroberi pada fase berbuah. Agar tanaman menghasilkan buah stroberi yang berkualitas, Anda harus membuang seluruh daun yang tua dan rusak.
9. Mengendalikan Hama Penyakit

Mengingat saat ini Anda mempelajari cara menanam stroberi di daerah panas, alhasil tanaman stroberi menjadi rentan terhadap hama penyakit. Biasanya hama yang menyerang stroberi adalah belalang, kutu kuning, dan thrips.
Untuk mengendalikannya, Anda bisa menyemprotkan Pestisida Curacron dosis 1-2 ml per Liter air. Sementara penyakit yang kerap menyerang stroberi adalah busuk daun dan busuk akar.
Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan menghilangkan bagian tanaman yang terkena penyakit.

Buah stroberi akan muncul saat berusia 2-3 bulan dari masa tanam. Agar buah berkembang dengan sempurna, Anda bisa membungkusnya dengan plastik hitam.
Pembungkusan ini juga dapat mencegah terjadinya kerusakan akibat paparan sinar matahari. Demikianlah cara-cara menanam stroberi di daerah panas. Dengan uraian di atas, Anda tidak perlu khawatir lagi untuk menanam stroberi meski tidak di daerah dingin.