Budidaya udang vename | Udang Vename merupakan salah satu jenis udang air tawar yang memiliki tubuh kecil dibandingkan dengan jenis lain. Jenis udang ini menjadi favorit pengusaha tambak udang untuk dibudidayakan karena memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit dan perkembangannya yang cepat membuat udang lebih cepat dipanen.
Untuk kamu yang tertarik dalam usaha budidaya udang vename, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Lebih jelasnya simak pembahasan di bawah ini.
Pembibitan Udang Vename
Pemilihan bibit dalam budidaya udang vename harus dilakukan dengan selektif agar mendapatkan calon bibit yang berkualitas. Bibit yang unggul akan menghasilkan udang yang tumbuh dengan baik dan seragam sehingga hasil panen akan lebih berkualitas. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembibitan udang vename:
1. Pemilihan bibit
Untuk mendapatkan bibit yang unggul dan berkualitas kamu harus memilih udang dengan kriteria diantaranya memiliki warna putih transparan, memiliki insang, isi usus tidak putus, tidak terdapat luka di tubuh udang, bisa berenang melawan arus, dan yang terpenting adalah bentuk dan ukuran bibit seragam.
2. Penebaran bibit
Setelah mendapatkan bibit unggul hal yang harus dilakukan dalam memlihara udang vename adalah penebaran bibit udang vename atau yang juga disebut benur. Sebelum kamu menyebarkan benur ke dalam kolam/media pembesaran udang, hal yang perlu kamu lakukan adalah aklimitasasi terhadap suhu kolam/media pembesaran.
Cara melakukan aklimitasasi yaitu dengan mengapungkan kantong yang di dalamnya telah diisi dengan benur ke dalam kolam/media pembesaran, setelah itu siram kantong benur tersebut dengan air di dalam kolam.
Kemudian bukalah kantong dan masukkan air kolam ke dalamnya sedikit demi sedikit. Setelah 15 sampai 20 menit barulah miringkan kantong hingga bibit keluar perlahan dan masuk ke dalam kolam. Kepadatan penebaran benur yaitu 100-125 ekor per meter persegi.
3. Pemilihan waktu penebaran bibit
Waktu yang tepat untuk menebar benih ke kolam adalah siang hari ketika matahari sedang panas-panasnya. Agak berbeda dengan jenis ikan air tawar lain yang bagus jika ditebar ketika sore atau pagi saat matahari tidak terlalu panas.
Pembesaran Udang Vename
Dalam cara budidaya udang vename pembesaran benur harus diperhatikan dengan benar agar udang yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi dan tidak gagal panen. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam pembesaran udang vename diantaranya:
1. Pemberian pakan
Benur tidak perlu diberikan pakan pada 7 hari pertama, karena di dalam kolam banyak yang bisa dijadikan sumber pakan. Setelah 7 hari pertama kamu bisa memberi pakan dengan kandungan protein yang tinggi dengan frekuensi pemberian pakan 3-4 kali sehari.
2. Pergantian air kolam
Air di kolam pembesaran harus sering diganti, pergantian pertama bisa dilakukan ketika udang berumur 60 hari. Air yang diganti pada pergantian air pertama tidak usah seluruhnya cukup 10% saja. Setelah itu di bulan selanjutnya pergantian air bisa ditingkatkan menjadi 15-20%.
3. Mengamati proses pembesaran
Kamu harus mengamati proses pembesaran dengan serius agar perkembangan udang dapat terpantau dengan baik. Jika ada udang mati, yang harus kamu waspadai adalah keberadaan virus yang dapat menular ke udang yang masih hidup.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Pada budidaya udang vename pengendalian hama dan penyakit diperlukan agar udang terhindar dari hama dan penyakit yang menyebabkan kematian atau kerusakan terhadap udang.
5. Memperhatikan cuaca
Memelihara udang vename merupakan budidaya yang dilakukan di luar ruangan sehingga cuaca cukup mempengaruhi pembesaran udang. Jika cuaca sedang hujan, kamu bisa menambahkan kapur alam ke dalam kolam, sedangkan jika cuaca sedang panas kamu bisa tambahkan volume airnya atau kapur dolomite.
Kondisi Kolam/Media Budidaya Udang Vename
Kolam atau media yang digunakan dalam cara beternak udang vename bisa terbuat dari terpal maupun beton, tapi lebih banyak pengusaha tambak yang memilih menggunakan kolam terpal.
Keunggulan menggunakan terpal sebagai kolam atau media diantaranya adalah karena lebih hemat, lebih awet, dan lebih efisien. Berikut ini kondisi kolam/media budidaya yang harus kamu perhatikan agar panen berhasil:
- Perhatikan suhu kolam/media tempat pembesaran
- Perhatikan kandungan pH dari kolam/media tempat pembesaran
- Perhatikan kedalaman air kolam/media
- Perhatikan jumlah oksigen di dalam kolam
Pakan Udang Vename
Pakan yang digunakan pada budidaya udang vename adalah pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami dapat berupa penumbuhan ketika dilakukan persiapan tambak. Sedangkan pakan buatan tidak hanya berdasarkan baunya saja namun ada beberapa pertimbangan dalam membuatnya.
Karena udang merupakan hewan yang hidup di dasar air, jadi pakan yang diberikan harus segera tenggelam ke dalam air ketika disebar. Pakan harus memiliki daya tahan yang baik paling tidak dapat bertahan selama 2 jam, karena bisa saja udang tidak langsung memakannya.
Pakan buatan pada budidaya udang vename harus memenuhi syarat gizi yang diperlukan bagi perkembangan udang, jika pakan yang diberikan memiliki gizi tinggi perkembangan udang bisa lebih cepat sehingga panen bisa lebih cepat juga. Kandungan nutrien yang harus dimiliki pada pakan buatan udang vename diantaranya adalah protein minimal 30%, lemak minimal 10%, dan karbohidrat minimal 20%.
Cara Panen Udang Vename
Cara panen udang vename agak berbeda dengan jenis ikan air tawar lain, udang ini dapat kamu panen di malam hari ketika panas matahari tidak ada. Hal-hal yang harus kamu perhatikan ketika memanen udang vename diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Persiapan sebelum melakukan pemanenan
Ada beberapa persiapan yang harus kamu lakukan dalam memanen udang vename, karena udang jenis ini tidak bisa dipanen begitu saja. Persiapan yang harus kamu lakukan adalah 2-3 hari sebelum masa panen kolam harus diberikan pengapuran dengan dosisi 50-70 kg per hektar.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pemanenan di siang hari yang mengakibatkan udang mengalami proses pergantian kulit atau molting.
2. Pemanenan udang vename
Tahap terakhir dari budidaya udang vemane adalah pemanenan. Berbeda dengan ikan air tawar lain udang jenis ini bisa dipanen dengan usia 4-5 bulan. Kriteria udang yang memiliki kualitas baik ketika dipanen adalah yang memiliki jumlah 40-50 kg per 1 kg. Sehingga udang yang dipanen tersebut akan memiliki bobot yang seimbang. Waktu terbaik dalam memanen udang adalah ketika sore atau malam hari saat suhu udara turun.
3. Pasca panen udang vename
Proses pasca panen juga perlu diperhatikan dalam budidaya udang vename karena udang termasuk produk makanan yang mudah rusak. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasca panen adalah bersihkan udang dari kotoran, kelompokkan menurut ukuran, dan masukkan udang ke wadah yang sudah diisi es batu.
Itulah teknik dan cara budidaya udang vename yang benar, dengan melakukan budidaya sesuai anjuran dapat meningkatkan keberhasilan panen dan juga menghasilkan keuntungan yang tinggi.