Cara Menanam dan Budidaya Pisang Berkualitas Untuk Hasil Terbaik

budidaya pisang
budidaya pisang

Budidaya Pisang | Pisang merupakan jenis tanaman buah yang mudah ditanam secara tradisional maupun modern. Komoditas perdagangannya sangat menguntungkan karena buah ini termasuk yang disukai berbagai kalangan masyarakat.

Di negara-negara seperti Asia Tenggara, Amerika Tengah, Jamaika, Meksiko, Panama dan Ekuador, budidaya pisang sudah didukung kultur teknis yang canggih dengan proses panen sesuai standar Internasional.

Langkah-langkah Budidaya Pisang

Di Indonesia, tanaman pisang banyak digunakan sebagai tanaman sela di pekarangan atau belakang rumah, dan pembudidayaannya pun masih dilakukan secara sederhana.

Salah satu pusat produksi pisang terbesar di Pulau Jawa adalah di Cianjur. Buah pisang dapat diolah menjadi beberapa makanan misalnya sale pisang, tepung pisang, keripik pisang, nugget pisang dan bolu pisang. Jika Anda akan membudidayakan tanaman pisang, berikut ini adalah langkah-langkah mudah yang harus diketahui:

1. Persiapan Lahan Tanam

Persiapan Lahan Tanam Pisang
Persiapan Lahan Tanam Pisang

Tanaman pisang bisa tumbuh dengan mudah dimanapun, akan tetapi jika Anda bermaksud melakukan budidaya terhadap tanaman ini, pemilihan lahan wajib dipertimbangkan. Iklim, prasarana ekonomi, dan letak pengolahan pisang juga harus diperhitungkan tingkat sosial keamanannya.

Lahan yang akan digunakan dibersihkan terlebih dahulu dari rumput liar atau semak belukar. Selanjutnya tanah yang masih padat digemburkan, menyediakan saluran irigasi dan pengairan serta pembuatan sengkedan.

Pada lahan budidaya pisang, sengkedan dibuat pada bagian tanah yang miring, tujuannya adalah mencegah terjadinya banjir dan mempercepat aliran air. Di area sekitar sengkedan sebaiknya diberi batu-batuan atau rerumputan dan ditanami tanaman legum seperti lamtoro untuk menahan erosi.

2. Pembibitan

Pembibitan Pisang
Pembibitan Pisang

Bibit pisang yang akan digunakan bisa berasal dari bibit siap tanam dan bibit pisang dari anakan atau mata bonggol tanaman pisang. Untuk penggunaan bibit siap tanam, pilihlah bibit dengan ukuran yang cukup yaitu antara 1 hingga 1,5 meter, sedangkan untuk bibit anakan antara 60 sampai 80 cm dari mata bonggol.

Dalam budidaya pisang, penggunaan bibit anakan lebih dianjurkan karena selain memiliki banyak jenis pilihannya, bibit asal kultur jaringan ini bebas dari kontaminasi penyakit tanaman yang berbahaya.

Beberapa jenis pisang yang tersedia bibit anakannya adalah Pisang Raja Bulu, Pisang Kepok Kuning, Pisang Barangan, Pisang Cavendish, dan Pisang Ambon Kuning.

3. Proses Tanam

Proses Tanam bibit Pisang
Proses Tanam bibit Pisang

Waktu yang baik untuk memulai budidaya pisang adalah menjelang musim penghujan yaitu antara bulan September hingga Oktober. Tanaman pisang dapat ditanam secara monokultur ataupun secara tumpangsari.

Wilayah Asia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, oleh karena itu perkebunan pisang biasanya berdampingan dengan perkebunan kelapa, kakao dan kopi.

Jarak tanam pisang yaitu 3 x 3 meter untuk luas tanah 4 x 3 meter dan lubang tanam ukuran 50 x 50 x 50 cm untuk tanah berat sedangkan untuk tanah gembur yaitu 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm. Sebelum tanam, lubang diberi pupuk kandang atau pupuk kompos sekitar 15 – 20 kg. Proses ini juga sangat mempengaruhi kualitas buah yang dihasilkan nantinya.

Baca juga : Cara Menanam Bawang Merah Agar Hasil Panen Melimpah

4. Pemeliharaan Pohon Pisang

Pemeliharaan Pohon Pisang
Pemeliharaan Pohon Pisang

Agar pertumbuhan buah tidak terhambat, jantung pisang yang sudah berjarak 25 cm dari sisir pisang terakhir harus dibuang. Buah pisang yang sudah berkembang sempurna, bungkus dengan kantung plastik bening polientilen dengan tebal 0,5 mm, kemudian lubangi dengan diameter 1,25 cm, beri jarak 7,5 cm antara lubang satu dengan lainnya.

Pasang penyangga batang tanaman dari bambu, benamkan sedalam 30 cm dalam tanah untuk menjaga tanaman tidak tumbang. Hal ini mengurangi tanaman tidak produktif dalam budidaya pisang.

5. Pemupukan dan pengairan

Tanaman pisang sangat membutuhkan kalium dengan jumlah yang cukup banyak. Untuk 1 ha lahan, tanaman pisang membutuhkan 207 kg pupuk Urea, 200 kg batu kapur, 608 kg KCI, dan 138 kg super fosfat sebagai sumber kaliumnya. Pupuk N dapat diberikan sebanyak 2 kali pertahun, sedangkan pupuk fosfat dan kalium diberikan 2 kali pertahun setelah tanam.

Pengairan yang baik sangat berpengaruh pada hasil budidaya pisang. Tanaman pisang diairi secara manual seperti menyiram atau dengan mengisi parit-parit saluran air yang ada di antara tanaman pisang.

6. Pengendalian Penyakit Tanaman

Penyakit tanaman yang sering menyerang budidaya pisang, antara lain :

  • Layu, bagian yang diserang adalah akar tanaman, disebabkan oleh bakteri Bacillus yang kemudian layu dan mati. Pengendaliannya yaitu dengan membakar tanaman yang sakit.
  • Daun Pucuk, bagian yang diserang adalah pucuk daun tanaman, disebabkan oleh virus dengan perantara kutu daun. Gejalanya daun pucuk tumbuh lurus secara berkelompok, pengendaliannya dengan membakar tanaman yang terkena virus ini.
  • Bintik Daun, disebabkan oleh jamur Cercospora Musae, bagian yang diserang adalah daunnya dengan ciri-ciri bintik kecoklatan pada daun yang terus meluas. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida.
  • Penyakit Darah, menyerang jaringan tanaman bagian dalam yang ditandai dengan warna kemerahan pada jaringan, penyebabnya adalah bakteri Xanthomonas Celebensis. Pengendaliannya dengan membakar tanaman tersebut.

Baca juga : Cara Menanam dan Merawat Kopi, Mulai dari Bibit Hingga Siap Panen!

7. Proses Panen Buah Pisang

Proses Panen Buah Pisang
Proses Panen Buah Pisang

Proses panen pada tanaman pisang meliputi hal-hal sebagai berikut :

  • Cara Melakukan Panen

Gunakan pisau tajam untuk memotong tandan buah pisang, tandan yang diambil sekitar 30 cm dari pangkal paling atas kemudian disimpan dengan posisi terbalik agar getah bekas potongan menetes ke bawah dan tidak mengotori buah.

Posisi terbalik seperti ini juga bertujuan supaya buah pisang terhindar dari luka akibat gesekan buah dengan tanah. Selanjutnya, batang tanaman pisang dipotong, sisakan umbi hingga batang sekitar 1 meter untuk budidaya pisang periode berikutnya.

  • Memperkirakan Umur Panen

Pada umumnya, tanaman pisang yang berusia 1 tahun sudah bisa berbuah. Namun untuk bisa dipanen, bentuk buah dan umur harus diperhatikan. Salah satu ciri tanaman pisang siap dipanen adalah daunnya mulai mengering dan umur tanaman antara 80 sampai 100 hari dengan bentuk siku buah masih terlihat sampai hampir bulat.

Sebelum dipanen, ada baiknya pertimbangkan juga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan buah dari lahan ke penjual agar buah tidak cepat membusuk. Setidaknya buah pisang bisa disimpan 10 hari setelah sampai di tangan konsumen.

  • Periode Panen dan Perkiraan Produksi

Untuk budidaya pisang dengan lahan yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3 hingga 10 hari sekali. Hal ini tergantung bagaimana pengaturan jumlah tanaman pisang yang produktif. Perkiraan hasil produksi pisang di Indonesia, bersumber dari perkebunan kecil dengan luas lahan 10 – 30 ha dan dari perkebunan besar dengan luas lahan lebih dari 30 ha sedikitnya mencapai 46 ton/ ha pertahun.

Sedangkan di sentra pisang dunia hasil produksinya mencapai 28 ton/ ha pertahun, itupun merupakan perkebunan dengan skala rumah tangga.

Hasil Panen Pisang
Hasil Panen Pisang

Budidaya tanaman pisang relatif mudah karena sifat tanaman tersebut yang adaptif terhadap kondisi lingkungan. Yang terpenting adalah kebutuhan airnya tercukupi, pemberian pupuk sesuai dosisnya dan pemeliharaan yang baik maka akan memberikan hasil buah yang berkualitas. Selamat memulai budidaya pisang, semoga bermanfaat.

13 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like