Pupuk KCL | Bercocok tanam merupakan salah satu hobi yang banyak diminati masyarakat, terutama kaum perempuan. Tapi tidak jarang juga banyak lelaki yang juga berminat dengan kegemaran satu ini. Apalagi, bercocok tanam merupakan kegemaran yang berpotensi menghasilkan profit sehingga bisa menguntungkan Anda.
Namun, sebelum memulai hobi bercocok tanam, ada baiknya Anda memahami keperluan-keperluan saja yang dibutuhkan untuk bercocok tanam. Salah satu keperluan tersebut adalah pupuk KCL. Apa sajakah manfaat pupuk ini bagi tanaman?
Inilah Kandungan-kandungan yang Terdapat dalam Pupuk KCL!
Sebelum menggunakan pupuk ini sebagai bahan bercocok tanam, tentu penting bagi Anda untuk memahami apa itu pupuk KCL dan apa saja kandungan di dalamnya. Jangan sampai Anda salah memberi takaran pupuk pada tanaman karena justru terdapat kandungan di dalam pupuk ini yang berbahaya bila diasup secara berlebih. Nah, di bawah ini terdalam penjelasan dan kandungan dari pupuk anorganik satu ini.
Pupuk KCL sejatinya adalah pupuk anorganik tunggal dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Salah satu zat kimia yang terkandung dalam pupuk ini adalah kalium klorida atau K2O dengan kandungan sebesar 60%. Pupuk ini cocok untuk berbagai tanaman dengan unsur klorida yang rendah. Namun, untuk tanaman yang sensitif terhadap unsur klorida seperi tembakau, wortel dan kentang, pupuk ini tidak disarankan.

Terdapat 2 (dua) zat yang terkandung dalam pupuk anorganik tunggal ini, yakni zat hara dan satu lagi ialah zat pembawa. Perbandingan kandungan zat hara dengan zat pembawa tersebut berbeda, tergantung dengan jenis-jenis pupuk yang Anda temukan.
Akan tetapi, pada umumnya, pupuk KCL 80 mengandung zat hari sebesar 60 %, sedangkan zat pembawa nya sebanyak 40 %. Bisa diartikan, bisa ditemukan 60 kg zat hara atau K2O, dan 40 kg zat pembawa dalam 100 kg pupuk.
Zat hara pada pupuk ini merupakan hara kalium. Hara kalium sendiri mudah diserap oleh tanaman bila dalam bentuk senyawa K2O. Maka karena itu pupuk ini akan sendirinya terurai dalam tanah menjadi senyawa K20, dan ion Cl++. K2O dan Cl++ memiliki dampak berbeda pada pertumbuhan tanaman.
K2O berfungsi untuk menguatkan daya tahan tanaman terhadap virus dan penyakit serta pembantu pertumbuhan tanaman. Sedangkan ion Cl++ bisa memberikan kerugian pada pertumbuhan tanaman bila diasup dalam jumlah yang berlebih.
Jenis-jenis Pupuk KCL yang Perlu Anda Ketahui
Terdapat 2 (dua) jenis pupuk anorganik yang bisa Anda temui di sekitar rumah dan gunakan. Dua jenis pupuk anorganik tunggal ini dibedakan menurut kandungan kalium yang terdapat di dalamnya. Apa saja jenis-jenis tersebut?
1. Pupuk KCL90

Memiliki kandungan kalium atau K2O yang sangat banyak yakni mencapai angka 90 %, pupuk ini memiliki warna yang putih bersih. Kandungan kalium yang banyak ini akan sangat membantu Anda memiliki tanaman yang tumbuh subur. Namun, sayangnya pupuk anorganik ini agak sulit ditemukan.
2. Pupuk KCL80
Memiliki kandungan kalium atau K2O lebih kecil yakni antara 50 % hingga 60 %, pupuk ini cenderung lebih mudah ditemukan. Umumnya, pupuk ini berwarna merah. Dibanding dengan jenis sebelumnya, pupuk satu ini lebih mudah Anda temukan di pasaran sehingga bisa menjadi alternatif untuk membantu pertumbuhan tanaman kesayangan.

Tidak hanya dalam berbentuk butiran tanah seperti pada umumnya, jenis pupuk anorganik tunggal ini juga hadir dalam bentuk cair. Pupuk ini juga memiliki konsentrasi kalium yang tinggi, dan memiliki efek yang sangat baik bagi tanaman yakni membuat buah pada tanaman tersebut memiliki citarasa yang lebih manis rasanya. Tidak hanya itu, penggunaan pupuk anorganik jenis ini bisa membantu tanaman berbunga dan berbuah lebih lebat.
Indikasi penggunaan dari pupuk jenis cair ini adalah untuk menghambat pertumbuhan dari buku batang. Sehingga, nantinya energi atau hasil makanan yang ada di tanaman dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas buah hasil tanaman, dan dapat merangsang pembentukan dan kuantitas bunga. Bahkan juga berpotensi mencegah kerontokan pada bunga dan buah tanaman.
Bila terdapat kesulitan menemukan pupuk anorganik tunggal di atas, baik jenis butiran tanah atau cair, ternyata Anda bisa membuat pupuk KCL organik sendiri. Pupuk organik ini juga termasuk dalam jenis KCL, hanya saja lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Contohnya adalah sisa sabut kelapa.
Walaupun, memang pupuk organik ini tidak sebagus pupuk kimia aslinya. Akan tetapi, dengan ketekunan pengaplikasian yang terus menerus dan berulang, bisa jadi pupuk organik ini menghasilkan hasil tanaman yang cukup berkualitas.
Beragam Manfaat Pupuk KCL Jika Diberikan Pada Tanaman!

Dengan menggunakan pupuk anorganik ini secara rutin dan tekun, Anda bisa menghasilkan sumber energi dan makanan yang baik bagi tanaman kesayangan Anda. Tertarikah Anda mengetahui apa saja manfaat yang bisa diberikan pupuk ini bagi tanaman Anda? Ini dia penjelasannya.
1. Pupuk KCLberpotensi meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen pada tanaman
Kandungan klorida pada tanaman terbukti oleh berbagai penelitian, mampu meningkatkan kuantitas hasil panen dari tanaman. Cara kerja pupuk ini ialah meningkatkan resistensi terhadap penyakit yang ada di tanaman.
Selain itu, pupuk ini juga terlibat dalam fungsi biokimia yang dapat memengaruhi kesuburan tanah. Tidak hanya meningkatkan kuantitas, namun kualitas hasil panen pun dapat meningkat dengan sangat baik, contohnya buah yang dihasilkan menjadi lebih besar dan lebih manis. Penyebabnya ialah proses transfortasi glukosa yang terjadi di dalam tanah dibantu oleh kalium yang terdapat dalam pupuk ini.
2. Menambah kekuatan pada batang tumbuhan
Seimbang dengan bertambahnya kuantitas dan kualitas tanaman pada tumbuhan, batang tumbuhan pun akan semakin kuat dan tidak mudah rapuh karena klorida yang terdapat dalam pupuk KCL.
3. Memaksimalkan transfortasi asimilat dan kinerja enzim
Hasil dari fotosintesis tanaman atau asimilat yang perlu ditranslokasi akan dibantu oleh kandungan kalium untuk diangkut ke seluruh bagian tanaman untuk menunjang kebutuhan energi untuk pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh baik sebagaimana harusnya.
4. Tanaman tidak rentan stress serta lebih tahan terhadap penyakit
Tanaman yang mengalami stress selama masih pertumbuhan, menjadi rentan terkena penyakit yang tentunya dapat mempengaruhi hasil pertumbuhan. Namun, unsur hara dari Kalium dapat mengatur kinerja zat hijau daun untuk mencegah hilangnya kadar air dari tanaman serta membantu gerak fotosintesis.
Hal tersebut nantinya dapat mencegah risiko stress dan kekeringan pada tanaman yang dapat membuat tanaman menjadi rentan stress dan terkena penyakit. Kalium juga dapat melindungi tanaman dari virus penyakit di luar tanaman.
Nah itulah kandungan, jenis, serta manfaat dari pupuk KCL. Bagaimana, apakah Anda sudah memahami sepenuhnya mengenai pupuk anorganik tunggal satu ini? Sudah siapkah Anda untuk mulai bercocok tanam ria? Bila sudah, selamat mencoba dan selamat menikmati hobi baru Anda!