Budidaya Ikan Bandeng | Ikan Bandeng merupakan salah satu spesies ikan yang terkenal di Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Banyak masyarakat nusantara yang memanfaatkan bandeng sebagai sajian makanan yang gurih.

Hal ini ditunjukkan karena tekstur dagingnya yang lembut dan tidak mudah hancur ketika masak. Selain itu, rasanya tidak asin jika dibandingkan dengan ikan laut pada umumnya.
Cara pengolahan bandeng bisa digoreng, dipanggang, maupun dibakar sesuai selera masing-masing orang. Faktor inilah yang kemudian menjadikan budidaya ikan bandeng cocok dijadikan peluang bisnis bagi siapa saja karena keuntungannya yang mampu berkembang.
Bagi Anda yang ingin membudidayakannya, terdapat langkah-langkah yang bisa Anda terapkan sebagai berikut.
Pembibitan Benih Ikan Bandeng

Langkah pertama yang harus diperhatikan saat beternak ikan bandeng adalah cara pembibitannya. Dengan melakukan prosedur pembibitan yang benar, bandeng akan tumbuh dan bereproduksi secara berkualitas.
Untuk mendapatkan benih ikan bandeng (nener), Anda bisa membelinya di beberapa pusat pembenihan ikan, salah satunya di Balai Benih Ikan. Jika benih sudah diperoleh, Anda bisa melakukan pembibitan dengan memerhatikan tahapan sebagai berikut.
1. Memilih Benih dari Induk yang Berkualitas
Tahap pertama dalam proses pembibitan adalah memilih benih dari induk yang berkualitas. Pada tahap ini, Anda harus melakukan seleksi terhadap beberapa indukan agar mampu menghasilkan keturunan dengan hasil produktivitas yang berkualitas.
Karakteristik indukan bandeng yang berkualitas terdiri dari:
- Sisik terlihat teratur, bercahaya, dan licin, serta sehat
- Memiliki gerakan yang aktif
- Bentuk tubuh normal dengan panjang dan berat yang ideal
- Ukuran kepala ikan bandeng kecil karena memiliki sistem peranakan paling cepat
- Berumur kisaran antara 4-5 tahun
2. Penebaran benih ikan bandeng

Ketika indukan berhasil memproduksi benih, pilihlah jenis benih ikan yang tubuhnya sehat serta memiliki ukuran yang sama, yaitu 3-5 gram per ekor. Ukuran tersebut menandakan bahwa benih siap ditebar di kolam pembesaran.
Saat melakukan penebaran benih, berikut faktor-faktor yang harus diperhatikan.
- Sesuaikan kepadatan benih ikan dengan sistem perawatan ikan saat di kolam pembesaran. Sebaiknya, gunakan padat tebar di kolam melalu sistem tradisional, yaitu 2-3 ekor/m².
- Usahakan lakukan perawatan hingga bandeng berukuran ikan konsumsi dengan kisaran selama empat bulan
- Waktu ideal untuk melakukan penebaran benih ikan adalah saat fajar hingga pukul 07.30 atau bisa dilakukan pada sore hari pukul 16.00-18.00. Waktu tersebut dipilih karena air memiliki kondisi sedang berfluktuasi suhu, sementara parameter dan lingkungannya cenderung stabil.
Pembesaran Ikan Bandeng

Langkah kedua yang harus Anda lakukan setelah pembibitan adalah pembesaran ikan bandeng. Dalam teknik budidaya ikan bandeng, tahapan pembesaran terdiri dari : pemberian konsumsi pakan dan probiotik, melakukan pengawasan pertumbuhan serta perawatan kebersihan kolam yang dijabarkan sebagai berikut.
1. Pemberian konsumsi pakan dan probiotik
Pakan adalah elemen penting dalam cara budidaya ikan bandeng karena sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan daya tahan hidupnya. Syarat pakan yang baik untuk di ikan bandeng harus mudah dicerna agar nutrisinya mampu terserap secara maksimal di daging ikan.
Jika ikan bandeng mengalami kekurangan pakan akan berdampak pada pertumbuhan yang kurang optimal sehingga berpotensi terkena penyakit.
Pakan yang baik berasal dari pakan alami yang terdiri dari : lumut, plankton, benthos, dan klekap. Anda pun bisa memberikan pakan buatan dengan bentuk yang sama dengan pellet dengan menyesuaikan kandungan gizi dan ukurannya berdasarkan kebutuhan konsumsi ikan.
Pemberian pakan secara optimal dapat dilakukan sebanyak 2 kali sehari, yaitu ketika pagi dan sore hari dengan intensitas pakan 5% dari berat tubuh ikan.
Perlu diperhatikan agar ikan tidak mengalami kelebihan pakan buatan karena dapat menyebabkan bahan organik menumpuk di dalam air sehingga kualitasnya semakin menurun.
Anda pun bisa meningkatkan kualitas pakan dengan menambahkan suplemen organik cair GDM 10 ml/kg pakan. Suplemen tersebut bisa diberikan langsung ke dalam air dengan takaran 6 liter/hektar seminggu sekali.
2. Melakukan Pengawasan Pertumbuhan
Melakukan pengawasan pertumbuhan bertujuan untuk menjaga kesehatan ikan bandeng. Upayakan melakukan tahapan ini secara berkala untuk menilai pertumbuhan ikan baik dari segi individu, populasi, maupun biomas.
Lakukan pengawasan juga untuk pakannya. Berbagai data yang telah dikumpulkan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menciptakan solusi ketika masa panen.
3. Memberikan perawatan

Setelah melakukan pengawasan, langkah terakhir pada tahapan pembesaran dalam cara memelihara ikan bandeng adalah memberikan perawatan. Perawatan secara intensif akan mendukung produktivitas ikan bandeng untuk menghasilkan benih.
Dalam hal ini, ada beberapa langkah yang harus Anda perhatikan yang uraiannya dijabarkan sebagai berikut.
- Pengelolaan Kualitas Air
Parameter kualitas air yang dijadikan pertimbangan utama dalam budidaya ikan bandeng meliputi: tingkat keasaman, kandungan nitrit, dosis garam, karbondioksida, suhu, serta oksigen.
Pada tahapan ini, ada tiga langkah yang bisa Anda lakukan, yaitu penyiponan dengan cara membersihkan kotoran dan lumut di dasar kolam untuk menjaga kestabilan kualitas air.
Tahap budidaya ikan bandeng selanjutnya adalah penggantian air kolam. Tujuan tahapan ini supaya sirkulasi tetap terjaga dan pertumbuhan benih akan optimal.
Lakukan pergantian air saat larva bandeng berusia 10 hari melalui prosedur dengan mengambil 10% air dari volume kolam setiap hari. Selain itu, pastikan suhu kolam selalu berada di antara 24-31 °C yang merupakan suhu efektif bagi pertumbuhan bandeng.
- Pemupukan
Selain pengelolaan kualitas air, budidaya ikan bandeng juga membutuhkan pemupukan. Langkah tersebut dilakukan agar unsur hara tetap terjaga sehingga mampu mendukung proses perkembangbiakkan pakan alami.
Anda bisa mengaplikasikan pupuk organik atau pupuk buatan yang dosisnya bergantung pada kesuburan dan kualitas pakan alami.
- Menanggulangi Hama Penyakit
Hama penyakit merupakan ketakutan terbesar saat melakukan budidaya ikan bandeng. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda bisa melakukan pengapuran dengan mengaplikasikan GDM Black Bos dan SOC GDM Perikanan yang sudah mengandung bakteri baik untuk menghindari kemunculan hama dan penyakit pada ikan.
Pemanenan Ikan Bandeng

Proses panen merupakan momen yang ditunggu-tunggu saat melakukan budidaya ikan bandeng. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan pemanenan secara tepat supaya hasil yang diperoleh berdampak maksimal.
Pada tahap pertama pemanen, bisa Anda lakukan ketika benih berusia 25 hari karena ukurannya sudah bisa dikonsumsi dengan berat 300-500 g/ekor. Waktu pemeliharaan yang dibutuhkan di dalam gelondongan selama 4-5 bulan.
Berbeda dengan bandeng biasa, bandeng super bisa dipanen ketika sudah berukuran 800 g/ekor dengan waktu pemeliharaan 120 di dalam gelondogan dan memiliki ukuran 100-150 g/ekor.
Tingkat produktivitas yang menjadi faktor utama dalam proses budidaya ikan bandeng meliputi: kualitas pakan, pengelolaan, kuantitas, serta pertumbuhan. Saat melakukan panen, Anda bisa melaksanakannya dengan selektif maupun total.

Ketika panen, jangan lupa untuk menurunkan air bak yang digunakan memelihara larva sebanyak 5 ton atau 80%. Pasanglah penutup dengan ukuran 50 di ujung pipa yang menjadi saluran pengeluaran larva.
Penutup pipa secara perlahan dibuka agar benih ikan bandeng mampu keluar secara sedikit demi sedikit. Benih ikan bandeng yang terletak di penutup bisa diambil dengan gayung kemudian dipindahkan ke dalam ember, kemudian diseleksi dan diberi perawatan selama 3-5 hari dan bisa dimasukkan dalam paket.
Demikian informasi tentang panduan efektif budidaya ikan bandeng yang bisa Anda jadikan pedoman. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tersedia secara intensif, peluang bisnis Anda akan membuahkan hasil. Selamat mencoba.