Beternak Ayam Bangkok | Siapa yang tidak kenal dengan ayam bangkok. Salah satu ayam petarung paling tangguh di dunia sabung. Bentuk tubuhnya yang gagah nan kekar sukses membuat ayam bangkok memiliki banyak penggemar.

Baik untuk sekedar koleksi, maupun dipergunakan untuk bertarung di medan laga. Bahkan akhirnya banyak yang menyilangkan ayam bangkok dengan ayam lain supaya mendapatkan gen bertarung dari ayam yang satu ini.
Sayangnya, masih sedikit orang di Indonesia yang membuka ternak khusus ayam bangkok. Padahal potensi pasarnya sangatlah menjanjikan. Bagi anda yang tertarik, berikut adalah informasi mengenai cara beternak ayam bangkok secara rinci.
Pembibitan Ayam Bangkok

Dimulai dari tahap pembibitan. Pada tahap ini, anda harus benar-benar teliti. Banyak bibit ayam bangkok di pasaran yang dijual merupakan hasil kawin silang yang gagal sehingga gen ayam bangkok itu sendiri perlahan pudar.
Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya anda melakukan pembibitan sendiri dengan langkah sebagai berikut.
1. Pemilihan Bibit
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan untuk pemilihan bibit dalam cara budidaya ayam bangkok. Yang pertama adalah memilih bibit jantan.
Pastikan calon penjantan memiliki bentuk kepala lonjong khas buah pinang, tulang leher dan badan yang rapat, dada bidang, sayap lebat, paha bulat pipih, paruh panjang dan tebal, sisik di kaki rapi dan mengkilat, serta kepakan sayap yang cepat.
Sedangkan untuk betina, anda bisa memilih indukan yang memiliki mata bersih, badan bulat sempurna, dan tidak pernah sakit dari anakan.
2. Proses Mengawinkan
Setelah mendapatkan bibit yang sesuai, proses dalam cara beternak ayam bangkok dilanjutkan dengan mengawinkan kedua indukan. Proses ini cukup mudah, anda hanya perlu memasukkan penjantan dan betina dalam kandang ukuran 5X5 meter.
Masukkan dengan perbandingan 1 penjantan dengan 4 ekor betina. Atau anda juga bisa melakukan kawin langsung dengan menghadapkan ekor betina ke arah penjantan.
Biasanya, penjantan yang baik akan merespon dan langsung mengawini betina. Selama proses ini, sangat dianjurkan untuk memberikan vitamin kepada indukan betina dua kali sehari.
3. Memilih Telur
Ada beberapa tips yang perlu anda ketahui saat memilih telur hasil perkawinan. Jika telur berbentuk oval memanjang, maka kemungkinan besar telur tersebut akan menetaskan calon anakan jantan. Sedangkan jika telur berbentuk oval bulat, maka bisa dipastikan itu adalah calon anakan betina.
Pembesaran Anakan Ayam Bangkok

Tahap selanjutnya dalam beternak ayam bangkok adalah tahap pembesaran anakan yang sudah menetas. Setelah telur dipindahkan ke dalam kandang khusus dan melewati masa pengeraman, maka telur akan menetas.
Ada beberapa tahapan dalam merawat anakan bangkok yang baru menetas, berikut adalah langkahnya.
1. Memindahkan Anakan Bangkok
Setelah menetas, maka anakan bangkok harus segera dipisahkan dari induknya. Masukkan anakan dalam kandang khusus. Untuk pakan, beberapa ahli menganjurkan untuk memberikan air saja terlebih dahulu saat hingga anakan berumur 2 hari.
hal tersebut dikarenakan anakan masih membawa nutrisi dari cangkang telur sebelumnya. Setelah itu anda bisa mulai mengenalkan pur pada hari-hari berikutnya.
2. Suplemen Tambahan
Anakan ayam terkenal sangat rentan terkena serangan virus, itulah mengapa dalam budidaya ayam bangkok ini dibutuhkan adanya suplemen tambahan berupa campuran susu bubuk.
Anda bisa mencampurkan susu bubuk dengan pur dengan perbandingan 1:5. Campuran pakan ini sangat efektif untuk membantu pembentukan bulu, tulang, dan bagian tubuh lainnya saat anakan berumur 1 hingga 4 bulan.
3. Perawatan Bulu Anakan Bangkok
Mungkin hal ini terlihat sepele dan tidak terlalu penting, namun nyatanya, bulu yang terlalu lebat pada anakan bangkok justru akan menghabiskan asupan protein dan vitamin untuk tubuh anakan.
Jadi sangat disarankan bagi anda untuk melakukan pencabutan bulu pada bagian sayap atau ekor saat anak berusia 3 minggu. Selanjutnya memasuki usia 2 bulan, cabut juga bulu yang rontok pada sisi punggung dan leher anakan. Dengan begitu, penyerapan protein makanan menjadi maksimal.
Mempersiapkan Kandang Ayam Bangkok

Memasuki cara beternak ayam bangkok yang selanjutnya adalah menyiapkan kandang. Ada beberapa tipe kandang yang perlu anda persiapkan berkaitan dengan proses pembesaran anakan dan perawatan harian ayam bangkok. Berikut adalah penjelasannya.
1. Membuat Kandang Ayam Bangkok
Dalam membuat kandang bangkok, anda harus memerhatikan beberapa faktor seperti lokasi, kontur tanah, aliran air, dan arah bangunan kandang. Untuk lokasi, sangat dianjurkan untuk membangun kandang ayam bangkok di area yang tenang dan jauh dari keramaian.
Sedangkan untuk kontur tanah, usahakan untuk memilih tanah yang rindang di bawah pepohonan dengan aliran udara segar yang banyak. Aliran air juga harus diperhatikan supaya ketika hujan turun, air tidak menggenangi kandang.
Yang terakhir, sebisa mungkin membuat kandang yang menghadap arah datangnya sinar matahari agar ayam mendapatkan asupan sinar yang cukup dan terhindar dari penyakit.
2. Tipe Kandang
Tipe kandang dalam cara ternak ayam bangkok ini ada tiga macam. Yang pertama adalah kandang umbaran. Selain berfungsi sebagai tempat mengumbar ayam bangkok usia 1-3 bulan, juga bisa digunakan untuk melakukan proses kawin seperti yang dijabarkan di atas.
Namun ukuran kandang umumnya lebih kecil yaitu panjang 1,5 meter dan lebar hanya 1 meter. Selanjutnya ada kandang tipe Postal. Nah, di kandang inilah anakan ayam yang baru menetas ditempatkan.
Ukurannya kecil dengan panjang hanya 1 meter dan lebar 80 cm. Dan yang terakhir adalah kandang tidur. Tidak seperti dua jenis kandang sebelumnya yang beralaskan tanah.
Kandang tidur dibuat tinggi dengan jarak minimal 1,5 meter dari tanah untuk menghindari suhu dingin pada malam hari. yang terpenting dari semua tipe kandang tersebut adalah tetap memerhatikan kebersihan kandang agar ayam terbebas dari penyakit.
Baca juga : Ciri-ciri Ayam Bangkok Yang Langganan Juara
Pakan Ayam Bangkok Dewasa

Jika anakan sudah memasuki masa dewasa, yaitu lebih dari 4 bulan, maka komposisi pakan juga berubah. Tidak seperti saat masa pembesaran anak lagi.
anda bisa memberikan pakan dengan tekstur yang lebih keras daripada sekedar pur. Berikut adalah penjelasan seputar pakan dalam cara beternak ayam bangkok.
1. Pakan Bertekstur Keras
Makanan Bertekstur keras yang dimaksud di sini bisa berupa jagung, dedak, beras merah, gabah, atau konsentrat. Semua jenis pakan tersebut menyesuaikan dengan jenis ayam bangkok yang anda ternakkan. Jika berjenis bangkok pukul, maka jagung dan dedak adalah kombinasi paling tepat.
Sedangkan jika bangkok jenis alu, maka anda bisa membuat pakan dari beras merah, dan gabah.
2. Air Minum
Nah, ini yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Ayam bangkok yang memasuki fase dewasa sangat membutuhkan pasokan air minum yang banyak. Maka dari itu, sangat penting bagi anda untuk terus memperhatikan kebersihan air minum dengan menggantinya minimal sehari sekali.
Masa Panen Ayam Bangkok

Masa panen adalah tahap terakhir cara memilahara ayam bangkok. Sebenarnya tidak ada batasan umur khusus untuk masa panen ayam bangkok.
Anda bisa saja menjualnya bahkan saat masih berupa anakan. Biasnya yang menjadi nilai jual ayam bangkok adalah postur tubuh dan garis keturunannya. Jadi tidak ada batasan harga yang menghalangi anda.
Untuk pasarnya sendiri, anda bisa menawarkan ayam bangkok hasil ternak anda kepada para kolektor ayam bangkok ataupun kepada peternak lain.

Itulah informasi mengenai cara beternak ayam bangkok yang bisa anda dapatkan. Memang bisnis yang satu ini masih jarang sekali peminatnya dan kalah pamor dengan ayam pedaging. Namun jika anda memang ingin mencoba, tentu bukan satu kesalahan. Semoga bermanfaat.