Media tanam merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting saat berkebun atau bercocok tanam. Media tersebut menjadi tempat tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Hanya saja untuk menentukan media yang sesuai untuk tanaman itu cukup rumit karena harus disesuaikan dengan habitat asli tumbuhan. Pada umumnya, media bercocok tanam harus mampu memenuhi semua unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Media bercocok tanam dibedakan menjadi dua yaitu anorganik dan organik.
Macam-Macam Media Tanam Anorganik
Media bahan anorganik menjadi media tanam yang mempunyai kandungan mineral dan nutrisi yang cukup tinggi. Bahan anorganik sendiri berasal dari bahan-bahan kimia dan sintetis yang dibuat di pabrik atau bahan alam yang diakibatkan proses pelapukan. Terdapat beberapa media bercocok tanam anorganik yang dikenal orang antara lain:
1. Spons

Media tanam yang satu ini pasti sudah dikenal karena sering digunakan sebagai media untuk menanam tanaman hias. Media tersebut adalah spons. Banyak menggunakan spons karena merupakan media yang ringan dan bisa diletakkan dimana saja. Setelah disiram air, spons akan menjadi berat sehingga tumbuhan bisa berdiri tegak.
Dengan memilih menggunakan spons sebagai tempat menanam, Anda bisa merasakan kelebihannya. Salah satunya adalah tahan lama dan tidak mudah rusak atau hancur. Di samping itu, spons memiliki daya serap air yang sangat tinggi di tambah nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan bisa menggunakan yang berbentuk cair. Dengan menggunakan nutrisi cair yang diberikan ke spons maka tumbuhan lebih mudah menyerapnya.
2. Vermikulit dan Perlit

Vermikulit yaitu media untuk menanam berupa mika yang mengandung helium dan potassium yang sudah disterilkan. Bahan ini bisa menurunkan berat jenis dan meningkatkan penyerapan air saat dipakai sebagai campuran untuk media bertanam.
Sedangkan perlit merupakan mineral yang mempunyai berat yang ringan dan mempunyai kemampuan menukar kation yang bagus. Fungsi dari perlit sama saja dengan vermikulit. Disarankan untuk mencampur vermikulit dan perlit dengan bahan organik lainnya agar unsur hara bisa diserap dengan baik. Sehingga pertumbuhannya lebih optimal.
3. Gabus Atau Styrofoam
Gabus merupakan media tanam berikutnya yang dibuat dari campuran kopolimer styrene. Awal mulanya, gabus hanya menjadi media penyemaian tumbuhan sebelum di tanam di tempat yang sebetulnya.
Saat ini beberapa perkebunan sudah menggunakan gabus sebagai media menanam. Gabus harus dihancurkan dahulu menjadi biji-biji kecil seukuran kedelai. Campuran gabus tersebut dinilai mampu untuk meningkatkan porousitas. Bisa juga gabus dijadikan tempat menanam langsung tanaman.
4. Hidrogen Atau Gel
Kristal polimer yang bisa dijadikan media bertanam tersebut lebih dikenal dengan gel atau hydrogen. Pemakaian gel dinilai sangat mudah dan efektif karena Anda tidak perlu lagi melakukan pemupukan, mengganti, atau penyiraman.
Selain itu, gel tersedia dalam berbagai warna jadi bisa disesuaikan dengan keinginan dan warna tumbuhan. Warna-warni gel bisa menambah kesan lebih hidup pada tumbuhan.
Gel bisa dipakai untuk menanam hampir semua tumbuhan yang diletakkan di dalam ruangan. Hanya saja tidak cocok untuk ditanam untuk tumbuhan yang berakar keras seperti adenium dan bonsai karena menyebabkan vas bisa pecah.
5. Kerikil

Kerikil merupakan media yang bisa digunakan sebagai media menanam secara hidroponik. Kerikil bisa membantu dalam penyebaran larutan unsur hara dan udara supaya ada ruang untuk akar tetap bisa bergerak.
Untuk saat ini, sudah dikenal kerikil sintetis yang mempunyai kemampuan mengikat air dengan lebih baik jika dibandingkan kerikil biasa. Ditambah sistem drainase pada kerikil mampu mempertahankan kelembaban da nada sirkulasi udara juga lebih lancar.
6. Pecahan Batu Bata
Pecahan batu bata bisa dijadikan media tanam alternatif selain kerikil atau hydrogen. Pecahan batu bata mampu melengketkan akar tumbuhan. Perkecil terlebih dahulu batu bata sebesar ukuran kerikil.
Semakin kecil pecahan batu bata semakin bagus pula kemampuan pecahan batu bata dalam penyerapan unsur hara dan air. Anda harus memperhatikan pecahan batu bata tersebut karena kandungan unsur hara dalam batu bata sedikit sehingga diperlukan pupuk atau gunakan media tanam lainnya sebagai campuran.
Macam-macam Media Tanam Organik
Kategori lain yang bisa digunakan untuk bercocok tanam adalah media tanam berbahan organik. Bahan organik biasanya diambil dari bagian tumbuhan seperti kulit kayu, buah, bunga, dan daun.
Dengan memanfaatkan bahan organik tersebut, unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan bisa terpenuhi dengan baik. Selain itu, media yang berbahan organik ini mempunyai sirkulasi udara bisa lancar dan kemampuan menyerap airnya juga sangat baik. Adapun bahan media bertanam organik tersebut antara lain.
1. Batang Pakis

Umumnya, batang pakis terbagi menjadi dua yaitu yang berwarna coklat dan hitam. Dari kedua jenis pakis tersebut yang biasa dipakai sebagai media tanam adalah pakis hitam. Anda bisa membeli pakis dalm bentuk lempengan atau berbentuk cacahan. Pakis hitam biasanya digunakan sebagai media untuk menanam anggrek.
Kelebihan dari bahan pakis tersebut adalah bisa lebih efektif untuk mengikat air. Dengan tekstur yang lunak membuat akar tanaman dengan mudah menembusnya. Pakis juga mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang bagus yang membuat tanaman tumbuh dengan optimal.
2. Arang

Arang terbuat dari batok kelapa atau kayu yang dibakar sebelumnya. Media tanam ini sangat bagus untuk menanam anggrek yang hidup di daerah yang lembab. Penyebabnya adalah arang yang bersifat bufer.
Jadi, saat Anda melakukan kesalahan dalam pemenuhan unsur hara atau pemberian pupuk, arang bisa dengan mudah menetralisirnya. Di samping itu, arang tidak mudah lapuk, aman dari gangguan jamur dan binatang pengganggu yang mampu merusak tanaman.
Sebaiknya, arang dipecah menjadi butiran kecil-kecil supaya lebih mudah dimasukkan dalam pot.
3. Kompos

Kompos adalah bahan tanam yang dibuat dari limbah organik seperti jerami, sekam, sampah, daun, atau rumput. Kompos sendiri menjadi media tanam yang sangat efektif karena mampu mengembalikan kesuburan tanah.
Bahan kompos bisa menjadi fasilitator saat penyerapan nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman. Kompos yang bagus adalah kompos yang dibuat dari tumbuhan yang sudah mengalami proses pelapukan secara sempurna yang ditandai dengan warna yang berubah dari warna hitam menjadi kecoklatan. Selain itu tidak berbau dan kadar air dalam kompos sangat rendah.
4. Pupuk Kandang


Media selanjutnya adalah pupuk kandang. Media ini terbuat dari kotoran binatang. Semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh tumbuhan tersedia dalam pupuk kandang ini. Selain itu, mikroorganisme dalam pupuk kandang mampu merombak bahan organik yang sulit diserap menjadi komponen yang lebih mudah dicerna oleh tumbuhan.
Ada beragam media tanam yang bisa digunakan. Anda tinggal memilih media organik atau anorganik. Tinggal disesuaikan saja dengan keinginan dan mana yang lebih cocok untuk tanaman yang ingin dikembangkan. Disarankan untuk tetap memperhatikan pemenuhan air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan walaupun sudah menggunakan media tersebut.