Cara Mengatasi Ulat | Menanam adalah kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan, namun bukan berarti tidak memiliki rintangan yang harus dihadapi. Salah satu kendala dalam bercocok tanam adalah kehadiran hama seperti ulat yang dapat merusak dan menggerogoti tanaman.
Terkadang beberapa orang juga memilih untuk menghindari hama yang satu ini dengan menanam tanaman yang berbau wangi seperti kemangi, daun mint dan sebagainya. Kehadiran ulat tentu sangat merugikan terutama bagi orang yang berpencaharian sebagai petani, karena tanaman yang rusak tidak dapat lagi dipanen.
Maka dari itu, para petani maupun mereka yang hobi bercocok tanam akan melakukan bermacam upaya untuk mengusir hama ini. Lantas bagaimana cara mengatasi ulat agar tanaman tetap terjaga? Simak artikel berikut ini.

Cara Membasmi Ulat Menggunakan Pestisida Alami
Caramengatasi ulat dengan menggunakan pestisida alami merupakan cara yang ramah lingkungan, ditambah lagi Anda dapat membuat sendiri pestisida ini di rumah dan tidak membutuhkan banyak biaya.
Manfaat lain dari pestisida alami adalah aman digunakan terhadap tanaman yang berjenis sayur-sayuran, karena tidak mengandung bahan kimia, tanaman jadi sehat untuk dikonsumsi. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pestisida alami.
1. Pestisida Dari Daun Pepaya

Anda hanya perlu menyiapkan daun pepaya sebanyak 1 kg, haluskan daun tersebut menggunakan blender, setelah daun berubah menjadi bubur tambahkan air sebanyak 1 liter, kemudian aduk merata, campuran tadi didiamkan selama dua malam.
Setelah proses pendiaman selesai, saring air hasil campuran tadi, larutan ini sudah siap Anda gunakan untuk membasi hama. Sifat dari daun pepaya yang pahit membuat ulat jadi enggan untuk mendekati tanaman.
2. Air garam
Cara mengatasi ulat menggunakan air garam. Sifat garam yang higroskopis akan membuat hama seperti ulat tidak betah jika menempel pada tanaman yang telah diberi air garam.
Cara ini juga efektif untuk menghindarkan tanaman dari serangan siput atau bekicot. Siapkan satu gelas air hangat, lalu masukkan dua sendok makan garam, aduk merata lalu diamkan hingga dingin.
3. Pestisida Dari Daun Tembakau

Haluskan bawang putih bersama dengan daun tembakau kemudian rendamlah di dalam satu liter air dan diamkan selama semalam. Nikotin akan mulai dilepaskan ke dalam air dan larutan dapat disemprotkan ke tanaman secara merata setelah disaring terlebih dulu.
Pestisida ini mempunyai kemampuan dalam menghambat nafsu makan hama dan membuatnya tidak akan datang lagi untuk memakan tanaman yang sama.
4. Pestisida Dari Bawang Putih

Cara mengatasi ulat menggunakan ekstrak bawang putih. Haluskan empat siung bawang putih lalu masukkan kedalam satu liter air, tambahkan sabun pencuci piring atau sabun herbal empat sampai lima tetes kemudian saring air tersebut.
Setelah tersaring diamkan dulu selama satu malam di dalam wadah yang rapat. Anda dapat menambahkan 2,5 gelas air untuk mengencerkannya dan siap digunakan.
5. Pestisida Dari Biji Jarak Pagar
Cara mengatasi ulat dengan memanfaatkan biji jarak pagar sebagai pestisida, yaitu dengan melumatkan biji jarak hingga halus lalu merendamnya selama 1 hari. Biji jarak pagar mempunyai kandungan curcin dan forbol ester yang bersifat sebagai racun bagi hama namun aman bagi tanaman.
6. Pestisida Dari Biji Duku
Ekstraksi terhadap biji duku akan menghasilkan etanol yang mengandung zat alkaloid, zat ini bersifat sebagai pestisida dengan cara kerja merusak syaraf dan organ perut pada ulat sehingga akan membuatnya berhenti untuk memakan tanaman Anda atau bahkan mati karena keracunan.
Cara membuatnya lumatkan 500 gram biji duku lalu rendam kedalam 20 liter air, campurkan juga deterjen kemudian saring.
7. Pestisida Dari Gadung

Cara mengatasi ulat berikutnya adalah menggunakan pestisida yang terbuat dari gadung. Umbi yang satu ini memang terkenal karena kandungan racun yang dimilikinya, bahkan harus di olah dahulu secara khusus agar benar-benar dapat dikonsumsi oleh manusia.
Gadung mengandung zat-zat beracun seperti discorine dan dihidroscorin yang merupakan senyawa alkaloid, selain itu gadung juga mengandung asam sianida.
Melihat dari potensi toksin yang terdapat pada gadung, maka bisa dimanfaatkan juga untuk pembuatan pestisida alami. Untuk membuatnya haluskan 500 gram gadung menggunakan blender, kemudian masukkan kedalam 10 liter air, diamkan air ini selama 12 jam kemudian saring.
Air yang sudah disaring dapat langsung disemprotkan pada tanaman.
8. Pestisida Dari Anjeran

Tumbuhan liar ini sangat mudah ditemui baik di pekarangan maupun di pinggir jalan. Memiliki daun yang lebat dengan bunga kelopak berwarna putih dan tangkai yang memiliki duri. Biji anjeran dapat di ekstrak sebagai dan dijadikan sebagai insektisida untuk mengatasi ulat.
Rebus biji anjeran selama 5 menit, setelah 5 menit diamkan dulu rebusan tersebut hingga mendingin lalu dapat disaring, kemudian tambahkan satu liter air yang sudah tercampur dengan deterjen pada larutan tadi, dan larutan pestisida ini sudah siap untuk digunakan.
Cara Mengatasi Ulat Secara Manual
Jika setelah penggunaan pestisida ulat kembali berdatangan maka Anda dapat turun tangan secara langsung untuk memberantasnya. Walaupun cara mengatasi ulat secara manual terkesan merepotkan namun cukup efektif untuk langsung mengatasi ke sumber permasalahan.
1. Membuang Ulat Dari Tanaman

Cara mengatasi ulat berikut ini adalah yang paling mudah, yaitu langsung mengambil dan membasmi hama ini. Namun, cara ini agak melelahkan karena Anda harus teliti dalam mencari ulat ini dan memerlukan waktu yang lama bagi yang belum berpengalaman.
Pastikan juga Anda mengambil telur-telur ulat dan kepompong yang menempel pada tanaman.
2. Membungkus Tanaman

Anda dapat menggunakan plastik atau jaring-jaring rapat untuk menutupi tanaman Anda agar ulat bulu tidak dapat masuk dan menggerogoti tanaman Anda.
Caramengatasi ulat ini juga cukup efektif untuk mencegah hama lain seperti lalat, belalang dll. Selain itu, kupu-kupu yang merupakan induk ulat tidak akan bisa menaruh telurnya pada tanaman Anda.
3. Menggunakan Predator Alami

Banyak predator alami yang juga bisa Anda manfaatkan untuk membasmi ulat. Anda dapat memanfaatkan hewan seperti unggas atau semut rang-rang. Namun, penggunaan sebaiknya dihindari, karena berpotensi merusak tanaman.
Semut rang-rang dapat membantu Anda dalam memburu hama ulat tanpa merusak tanaman, anda dapat dengan mudah membeli semut ini di toko burung.
4. Memasang Light Trap

Ulat grayak jadi hama yang sering ditemui pada lahan pertanian, ulat ini merupakan larva dari ngengat. Hewan ini biasanya jadi hama yang aktif di malam hari, sehingga memasang light trap akan menjadi solusi yang tepat.
Alat ini bekerja menggunakan lampu yang akan akan menarik perhatian ulat grayak maupun ngengat, kemudian dengan adanya baskom yang sudah terisi air akan membuat hama tersebut terperangkap.
Demikianlah berbagai cara mengatasi ulat yang dapat Anda terapkan pada kebun atau lahan Anda. Anda dapat menggunakan metode membasmi hama yang tidak merusak lingkungan dengan penggunaan pestisida alami ataupun cara manual yang telah disampaikan.