Budidaya Tanaman Karet | Karet merupakan salah satu komoditi andalan bangsa Indonesia. Kebutuhan dunia akan karet semakin meningkat tiap tahunnya sebagai bahan penting perindustrian. Akan tetapi saat ini, Indonesia hanya menjadi produsen karet nomor tiga terbesar di dunia setelah Negara Thailand dan Malaysia.
Untuk dapat merebut pangsa pasar karet, bangsa ini harus segera memperbaiki kualitas hasil karetnya. Usaha peningkatan kualitas karet ini harus diawali dengan budidaya yang terprogram dan pengolahan hasil karet yang baik. Jika anda tertarik untuk menjadi petani karet, berikut ini teknik budidaya tanaman karet yang bisa anda pelajari.
Teknik Budidaya Tanaman Karet
Karet pada awalnya bukanlah tumbuhan asli Indonesia. Tanaman berbatang tinggi dan lurus ini berasal dari brasil, Amerika Selatan. Tanaman ini dikembangkan dan dibudidayakan oleh Ilmuwan pertanian bernama Henry Wickam setelah berkali-kali mencoba menanamnya. Tanaman ini mulai tumbuh subur di Asia Tenggara termasuk Thailand dan Malaysia.
Pada awalnya, Indonesia menjadi Negara terbesar yang mengeksport karet untuk kebutuhan di dunia, akan tetapi selang berkurangnya kualitas dan kuantitas karet yang dihasilkan, kedua Negara tersebut mulai merebut pangsa pasar dunia.
Sebelum menuju budidaya tanaman karet, ada baiknya anda mengenal terlebih dahulu karakteristik tanaman ini. Karet atau nama latinnya Hevea brasiliensis merupakan tanaman yang dapat berumur panjang hingga 30 tahun. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 25 sampai 30 meter. Dia tumbuh subur di daerah yang bersuhu 24º – 28º celcius.
Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang banyak dengan durasi antara 5-7 jam perhari. Kondisi tanah yang dibutuhkan harus subur, menyerap air dan bukanlah tanah berbatuan padas.
Tanaman ini dimanfaatkan dengan cara diambil getahnya atau yang biasa disebut lateks, dengan cara melakukan sayatan pada kulit batang. Lateks dalam dunia industry dikenal dengan nama karet alam.
Memiliki kebun karet bukanlah perkara yang mudah. Anda harus mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman karet yang baik dan benar sehingga nantinya dapat menghasilkan karet dengan kualitas yang terbaik. Berikut beberapa langkah untuk menanam pohon karet.
1. Pembibitan Tanaman Karet
Bibit tanaman karet biasanya diambil dari biji-biji yang jatuh dari pohon karet itu sendiri. Anda bisa memilih bibit yang terbaik dengan rekomendasi dan masukan dari ahlinya.
Produktivitas dan mutu tanaman tergantung dari bibit yang anda gunakan. Anda dapat melakukan pengujian terhadap biji-biji karet yang akan anda tanam. Sebelumnya anda dapat mengamati kondisi biji, hingga melakukan pembelahan untuk mendapatkan bibit yang terbaik.
Anda dapat melakukan memulai budidaya tanaman karet dengan persemaian bibit menggunakan media seperti bedengan. Alat ini digunakan untuk merendam biji karet hingga nantinya akan berkecambah.
Letakkan bedengan di tempat yang rindang, tidak terlalu banyak sinar matahari. Siapkan pupuk yang sudah diolah sebagai media penumbuhan. Letakkan bibit-bibit yang sudah anda pilih. Tinggalkan dalam kurun waktu 10 sampai 14 hari.
Setelah bibit mulai berkecambah, pindahkan bibit ke tanah yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tanah harus dicangkul sedalam 60-75 cm, dihaluskan dan diratakan.
Tanam benih dengan jarak yang agak lebar agar memungkinkan pertumbuhan yang sempurna. Jangan lupa untuk selalu melakukan penyiraman dan pemupukan yang teratur.
Langkah budidaya tanaman karet selanjutnya adalah pembuatan kebun entres. Kebun entres adalah kebun penghasil mata tunas yang akan digunakan dalam batang atas dalam upaya perbanyakan tanaman karet.
Disini, bibit karet ditanam di dalam polybag-polybag yang diletakkan pada jarak 1x1m hingga menunggu tanaman karet tumbuh tinggi dan siap untuk dilakukan teknik selanjutnya.
Teknik Okulasi adalah teknik selanjutnya dalam budidaya tanaman karet. Seperti pada umumnya cara okulasi, teknik ini dilakukan dengan cara menempelkan tunas sebagai batang atas, pada batang bawah yang telah dipilih.
2. Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah yang akan dijadikan kebun karet harus melalui proses yang agak panjang. Tanah harus dibongkar dengan cangkul atau traktor untuk mengeluarkan sisa akar agar tidak menghambat tanama dalam mengambil sari makanan dari dalam tanah. Tandai setiap lubang tanaman dengan jarak teratur dan secukupnya.
3. Teknik Penanaman Karet
Teknik penanaman dalam budidaya tanaman karet menjadi penentu terhadap keberhasilan pertumbuhan tanaman karet. Jarak tanam yang dibutuhkan yakni sekitar 7x3m dengan lubang tanam 60x60x60cm.
Masukkan bibit dan plastic polybag langsung ke dalam lubang tanaman. Tinggalkan bibit selama setidaknya 2-3 minggu. Anda harus memperhatikan setiap pertumbuhan bibit yang anda tanam. Perhatikanlah jika ada kendala yang akan muncul.
4. Pemeliharaan Tanaman
Seperti halnya tanaman yang lainnya, budidaya tanaman karet ini pun juga harus tetap memperhatikan tata caranya. Lakukan pemupukan secara berkala. Gunakan dosis pupuk dan sesuaikan dengan analisa tanahnya.
Karena setiap tanah mengandung unsure hara yang berbeda-beda, anda harus menyesuaikan pemberian pupuk menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman karet anda. Lakukan pemupukan terlebih pada batang bawah pohon karet.
5. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit adalah hal yang tak dapat dihindari pada tanaman apapun. Maka dari itu, anda harus segera siap dan sigap untuk menghadapi kemungkinan hadirnya hama dan penyekit pada pohon karet anda.
- Kutu Tanaman (menyerang daun karet)
Pada budidaya tanaman karet ini, beberapa hama yang mungkin anda temui adalah kutu tanaman , yakni hewan yang menghisab cairan pada pucuk batang atau daun muda. Ada pula tungau yang bisa membuat tanaman karet anda tumbuh kerdil.
- Jamur Akar Putih/Merah dan Jamur Upas
Penyakit terkadang juga muncul di antaranya, penyakit pada akar seperti akar putih, akar merah ataupun jamur upas. Beberapa resiko yang muncul dapat diminimalisir dengan pola perawatan yang baik. Menanam bibit yang baik dari klon yang resisten. Pemupukan dengan unsur hara yang seimbang dengan dosis dan waktu yang tepat.
Lakukan pemangkasan daun yang tumbuh terlalu lebat, bagian tanaman yang terkena hama atau penyakit harus segera dipangkas agar tidak menular ke bagian lainnya. Rawatlah tanaman anda dengan memberikannya banyak perhatian agar ia tumbuh dengan baik
6. Masa Panen Pohon Karet
Masa ini adalah masa yang paling ditunggu bagi setiap petani karet. Melalui budidaya tanaman karet, para petani pasti berharap bahwa tanamannya akan menghasilkan banyak getah karet dengan kualitas yang baik.
Panen karet dilakukan dengan cara melakukan sayatan pada batang pohon karet. Nantinya akan didapatkan getah karet yang mengalir. Getah karet inilah yang akan dioleh menjadi berbagai macam bentuk dan jenis karet.
Memiliki dan merawat kebun karet memang bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam perawatannya. Mengingat karet adalah tanaman yang dapat tumbuh lama, anda harus sebaik mungkin mengawasi pertumbuhannya atau pun ketika dilakukan pemanenan.
Cara memanen yang salah sering kali terjadi dan hal ini dapat merusak ketahanan pohon karet hingga membuatnya sakit lalu tak mampu menghasilkan getah karet yang melimpah. Dengan budidaya tanaman karet ini, semoga anda dapat membantu anda menjadi petani karet yang berhasil.