Cara Menanam Kopi | Belakangan ini, kopi menjadi salah satu komoditas yang sedang naik daun. Kopi sekarang tidak lagi identik dengan minuman yang biasa dikonsumsi orang tua.
Namun para kawula muda juga banyak menggemari kopi. Hal ini dibuktikan dengan munculnya begitu banyak kedai-kedai kopi yang menjamur dan menawarkan beragam varian kopi.
Di kafe atau restoran besar pun, kopi menjadi menu minuman yang selalu tersedia. Bukan hanya bisa dinikmati sebagai minuman, olahan-olahan lain yang berbahan kopi juga mulai berkembang akhir-akhir ini.
Kopi memang sudah punya pasarnya sendiri. Melihat betapa populernya kopi, fenomena ini bisa dimanfaatkan dengan cara mulai menanam dan membudidayakan tanaman kopi sendiri. cara menanam kopi bisa Anda lakukan, utamanya bagi para pemula, tidak ada salahnya untuk mencoba.
Cara Menanam Kopi yang Benar Mulai Dari Langkah Awal
Ada beragam jenis kopi, tapi yang paling terkenal adalah arabika. Kopi berjenis arabika menguasai sekitar 70% pangsa pasar di dunia. Hal ini karena rasa kopi jenis arabika dianggap yang paling baik di antara jenis kopi lainnya.
Supaya bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan biji kopi unggulan, kopi arabika sebaiknya ditanam di daerah yang memiliki ketinggian 1000-2100 meter dpl.
Namun demikian, kopi arabika masih bisa tumbuh di daerah dengan ketinggian di atas 800 meter dpl. cara menanam kopi arabika harus dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat sebab jenis kopi ini termasuk mudah terserang penyakit karat daun (HV).
Selain arabika, jenis kopi lain yang biasa dibudidayakan adalah kopi robusta. Kopi jenis ini menguasai sekitar 28% pangsa pasar di dunia. Berbeda dengan arabika yang cenderung lebih menyukai dataran tinggi, kopi robusta justru bisa tumbuh di daerah dataran rendah.
Kopi robusta tumbuh baik di daerah dengan ketinggian antara 400-800 meter dpl. Selain itu, jenis kopi yang satu ini lebih cepat berbunga daripada kopi arabika. Tertarik untuk mulai menanam kopi? Untuk mengetahui bagaimana cara menanam kopi, berikut informasinya.
1. Memilih jenis kopi yang akan dibudidayakan
Langkah pertama dari serangkaian cara menanam kopi adalah memilih jenis kopi yang akan dibudidayakan. Anda bisa menjadikan lokasi lahan sebagai patokannya.
Jika lahan yang tersedia berada pada ketinggian 800 meter dpl, pilihlah kopi arabika. Sumber tanaman yang dipakai yaitu varietas. Namun jika lahannya berada pada ketinggian 400-800 dpl, sebaiknya pilihlah kopi robusta. Sementara sumber tanaman yang dipakai yaitu klon.
2. Mempersiapkan lahan dan pohon peneduh
cara menanam kopi pada langkah kedua yaitu menentukan jenis varietas kopi apa yang akan dibudidayakan, sekarang saatnya mempersiapkan lahan tanam.
Supaya bibit kopi bisa tumbuh dengan optimal dan memiliki mutu yang baik, lahan tanam harus berupa tanah yang subur, gembur dan kaya akan bahan organik. Nah, untuk semakin menambah tingkat kesuburan, Anda bisa memberi pupuk organik dan penyubur tanah di sekitar tanaman.
Kopi merupakan jenis tanaman yang memerlukan kondisi sejuk dan cenderung tidak cocok apabila terpapar sinar matahari secara langsung. Oleh karena itu, perlu ditanam tanaman peneduh sebagai penyaring agar sinar matahari tidak langsung menimpa tanaman kopi sekaligus sebagai peneduh bagi si tanaman kopi.
Pemilihan pohon yang dijadikan sebagai peneduh pun tidak sembarangan. Sebaiknya, pilih tanaman yang memiliki daun tidak terlampau rimbun, serta punya waktu pertumbuhan yang cepat. Selain itu, pohon pelindung juga hendaknya mudah dirawat dan daunnya bisa dipakai sebagai pupuk hijau alami.
Biasanya tanaman sengon, dadap dan lamtoro menjadi pilihan untuk dijadikan pohon peneduh. Apabila Anda memilih sengon, tanamlah 4 tahun sebelum memulai budidaya kopi. Sementara apabila memilih lamtoro, Anda bisa menanamnya 2 tahun sebelum budidaya kopi dimulai.
3. Mulailah menanam bibit kopi
Tahap ketiga dari cara menanam kopi yaitu mulai menanam bibit kopi. Berilah jarak untuk setiap bibit yang ditanam. Sebaiknya, beri jarak 2,75 x 2,75 meter untuk bibit robusta, sedangkan untuk bibit arabika jarak yang dianjurkan adalah 2,5 x 2,5 meter.
Sesuaikan pemberian jarak ini dengan posisi ketinggian lahan. Makin tinggi posisi lahan, makin renggang pula jaraknya. Sementara semakin rendah posisi ketinggian lahan, makin rapat jarak yang diberikan.
Kira-kira 3-6 bulan sebelum penanaman bibit kopi, Anda harus membuat lubang tanam berukuran 60x60x60 cm. Pisahkan tanah galian atas dan galian bawah kemudian biarkan dalam kondisi terbuka. 2 bulan kemudian, campurkan belerang dan kapur dan masukkan dalam lubang tanam.
Nah, sekarang Anda bisa mulai menanam bibit kopi. Gali kembali lubang tanam yang sudah dibuat. Berapa kedalamannya, sesuaikan saja dengan panjang akar tanaman. Apabila bibit memiliki akar tunjang, sebaiknya aturlah agar posisi akar tetap tegak lurus.
4. Penyulaman dan pemupukan
Cara menanam kopi pada tahap keempat adalah tahap pemeliharaan. Di antara tahap pemeliharaan yaitu penyulaman dan pemupukan.
Selama 1-6 bulan awal penanaman, Anda perlu mengecek tanaman kopi setidaknya sekali dalam satu bulan. Apabila ada tanaman kopi yang pertumbuhannya terhambat atau tidak secepat yang lain, lakukanlah penyulaman.
Selain penyulaman, teknik pemberian pupuk juga harus diperhatikan. Pupuk yang dipakai bisa pupuk organik atau pupuk buatan. Pupuk organik diperoleh dari rontokan daun-daun dari pohon pelindung yang kemudian dibuat menjadi kompos.
Pemberian pupuk dilakukan sekitar 1-2 tahun sekali. Hindari pemberian pupuk secara langsung. Anda perlu membuat lubang pupuk mengelilingi tanaman. Kemudian barulah masukkan kompos ke dalamnya. Anda bisa juga mencampurkan pupuk buatan dengan kompos.
5. Pembersihan dari gulma
cara menanam kopi pada tahap keempat adalah tahap pembersihan dari gulma. Utamanya pada saat tanaman kopi masih berusia muda, pembersihan gulma harus sering dilakukan. Setidaknya setiap dua minggu sekali, Anda perlu menyiangi gulma yang ada di sekitar tanaman kopi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Budidaya Kopi
Di samping menerapkan cara menanam kopi yang benar, ternyata ada banyak faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan budidaya kopi. Jenis pohon pelindung, kondisi tanah, sampai teknik mengolah biji kopi pascapanen juga berpengaruh terhadap mutu biji kopi yang dihasilkan. Berikut penjelasannya.
1. Kondisi tanah pada lahan
Tanah gembur sangat cocok untuk budidaya kopi, sedangkan tanah liat kurang cocok. Kandungan oksigen pada tanah gembur yang banyak, lebih mendukung pertumbuhan tanaman kopi.
2. Pemilihan jenis pohon pelindung
Seperti namanya, fungsi pohon pelindung ini adalah melindungi tanaman kopi dari sinar matahari yang terlalu terik saat musim kemarau serta melindungi dari guyuran hujan yang terlalu deras saat musim hujan.
Pilihlah pohon pelindung yang berdaun kecil-kecil dan posisikan pohon pelindung dengan benar. Atur jaraknya agar tidak terlalu rapat, tapi juga tidak terlalu renggang.
3. Teknik pengolahan pasca panen
Ada dua jenis teknik pengolahan pascapanen, yaitu cara kering dan cara basah. Teknik pengolahan dengan cara kering dilakukan melalui penyortiran buah kopi sampai kering, kemudian biji kopi disortir lagi dan dikupas kulitnya.
Sementara teknik pengolahan dengan cara basah dilakukan melalui penyortiran buah kopi kemudian dikupas kulitnya. Setelah itu, difermentasi dan dicuci sampai bersih, dikeringkan, disortir kembali dan terakhir dikupas kulit biji kopinya.
Demikianlah penjelasan mengenai cara menanam kopi dan faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Tidak dipungkiri lagi bahwa peluang bisnis melalui kopi sangat terbuka. Bukan hanya menghasilkan biji kopi unggulan, tetapi olahan-olahan lain yang memanfaatkan kopi juga tidak kalah menarik untuk dijadikan peluang bisnis.
Bagi Anda yang masih terbilang pemula pun, membudidayakan tanaman kopi tidak ada salahnya untuk dicoba. Jangan mudah menyerah dan selamat mencoba!