Aquaponik merupakan salah satu sistem pertanian yang memadukan budidaya perikanan dan budidaya tanaman atau sayuran tanpa media tanah (hidroponik). Metode ini banyak digunakan masyarakat perkotaan untuk menghemat lahan dengan mendapatkan dua manfaat sekaligus.
Air kolam tempat hidup ikan dimurnikan oleh tanaman dan menjadi sarana penyalur nutrisi bagi tanaman, sedangkan nutrisi tersebut diperoleh dari sisa-sisa kotoran ikan. Hal ini menjadi simbiosis mutualisme, karena kedua pihak saling menguntungkan satu sama lain.
Dengan memilih beraquaponik, Anda dapat memanen dua hasil dalam satu waktu, yaitu ikan dan sayuran segar.
Macam-macam Sistem Aquaponik Sederhana

Tanaman yang dapat tumbuh secara aquaponik adalah tanaman seperti cabai, kangkung, sawi, selada dan tanaman sayur lainnya. Sedangkan jenis ikan yang mampu hidup dengan cara ini adalah semua jenis ikan air tawar misalnya ikan gurame, ikan lele, ikan mas, ikan nila dan lainnya.
Macam-macam sistem aquaponik tergolong menjadi 4 model, antara lain:
1. Model Aliran Atas

Model aliran atas ini dirancang secara sederhana dengan cara kerja yang cukup mudah dipraktekkan yaitu dengan mengalirkan air dari kolam ke pipa berdiameter 0,5 inchi yang sudah dihubungkan dengan netpot.
Posisi pipa berada di atas agar air dari pipa tersebut mengucur ke netpot. Proses pengucuran ini setidaknya dilakukan selama 8 jam per hari dan air pembuangan kembali menuju kolam penampungan.
Lubang tanam yang dapat dibuat adalah sebanyak 27 lubang tanam untuk setiap kolam dengan diameter 3 meter. Kolam ini mampu menampung ikan sebanyak 4.000 ekor.
Perakiraan biaya pembuatan instalasi model ini antara 6 hingga 7 juta untuk kolam berbahan beton dengan umur ekonomi mencapai 10 tahun, dan sekitar 3 juta untuk kolam dari bahan beton dengan umur ekonomi tidak lebih dari 1 tahun.
2. Model Pasang Surut
Cara kerja sistem aquaponik model ini adalah mengalirkan air dari kolam ke bak penampungan yang ada di bibir kolam, dari bak tersebut kemudian dialirkan ke netpot yang telah tertata di bibir kolam.
Cara pengaliran airnya tidak dari atas melainkan dari samping bawah ke media tanam yang terendam air. Proses ini dilakukan selama 5 menit. Selanjutnya air disalurkan ke bak pembuangan dan dibuang kembali ke kolam ikan.
Pada model pasang surut, ukuran kolam 2 x 4 meter dapat menampung ikan sebanyak 4.000 ekor dan kapasitas tanaman sebanyak 26 netpot. Prakiraan biaya untuk membuat instalasi ini adalah antara 6 hingga 7 juta dengan kolam berbahan beton dan memiliki umur ekonomi lebih dari 10 tahun.
3. Model DFT (Deep Flow Technique)

Model DFT (Deep Flow Technique) atau disebut juga dengan model tunggal memiliki cara kerja seperti : mengalirkan air dari kolam ke pipa yang menjadi tempat netpot dengan ketinggian 4 hingga 6 cm dan air akan mengalir kembali menuju kolam.
Dengan ukuran kolam 1 x 5 meter bisa menampung sebanyak 2.500 ekor ikan dan 200 lubang tanam. Prakiraan biaya yang dibutuhkan adalah 3 hingga 4 juta menggunakan kolam terbuat dari terpal.
4. Model Bertingkat

Sistem instalasi model bertingkat memiliki cara yang berbeda untuk mengalirkan airnya yaitu dari kolam bagian bawah menuju ke rak tanaman paling atas , kemudian mengalir ke kolam bagian tengah dan menyebar ke seluruh netpot di sekeliling kolam. Selanjutnya, air akan mengalir kembali ke kolam bagian bawah.
Ukuran kolam 1 x 5 model bertingkat dapat menampung ikan sebanyak 1.250 ekor untuk kolam bagian atas dan sebanyak 2.500 ekor untuk kolam bagian bawah serta mencapai 211 lubang tanam. Prakiraan biaya untuk pembuatannya antara 6 hingga 8 juta dengan umur ekonomi kurang lebih selama 3 tahun.
Aquaponik dengan Sistem DFT (Deep Flow Technique)

Salah satu model aquaponik yang bisa Anda buat di rumah adalah model DFT (Deep Flow Technique),cara kerja sistem ini meliputi dua hal yaitu:
1. Sistem Pada Perikanan
Kotoran yang dihasilkan ikan merupakan unsur organik, apabila jumlahnya terlalu banyak akan membahayakan kelangsungan hidup ikan itu sendiri.
Oleh karena itu perlu adanya pembersihan. Kolam dibersihkan dengan mengalirkan air dari kolam ke budidaya tanaman dengan menggunakan pompa air. Air dalam kolam menjadi bersih kembali karena air yang mengandung banyak nutrisi tersebut telah diserap tanaman.
2. Sistem Pada Tanaman
Tanaman ditempatkan pada netpot dan lubang-lubang tanam, pada penampung air di kolam, air dialirkan dengan ketinggian 4 hingga 6 cm, sehingga memudahkan nutrisi dalam air diserap tanaman karena unsur organik dari dasar kolam bisa disalurkan ke tanaman dengan baik.
Pada sistem aquaponik ini, akar tanaman akan terapung atau terendam pada kolam.
Cara Membuat Aquaponik Sistem DFT (Deep Flow Technique)

Cara membuat aquaponik dengan Sistem DFT (Deep Flow Technique) di rumah tidaklah rumit karena inti utamanya adalah mengatur sirkulasi nutrisi dari kolam untuk tanaman. Komponen-komponen yang Anda butuhkan antara lain :
- Bibit ikan, pilih bibit ikan yang berukuran sedang, tidak terlalu kecil supaya tidak terlalu lama menunggu masa panenn
- Kolam untuk memelihara ikan, misalnya berukuran 1 x 2 meter
- Instalasi air, yang berfungsi mengalirkan air dari dasar kolam ke media tanam
- Mesin pompa air, fungsinya adalah untuk mendorong air supaya bisa mengalir.
- Bibit tanaman, gunakan bibit tanaman yang sudah siap tanam dengan kualitas terbaik.
- Netpot, untuk tempat menanam
- Air secukupnya
Langkah-langkah membuat aquaponik sistem DFT (Deep Flow Technique) adalah sebagai berikut:
1. Membuat Instalasi Air
- Instalasi air yang diperlukan yaitu 10 pipa pada bagian atas dan bagian tengah, masing-masing pipa memiliki diameter 2,5 inchi dengan 12 lubang di tiap batang pipanya.
- Jarak antara instalasi bagian atas dan bagian tengah sekitar 60 cm, supaya tanaman mendapat cukup sinar matahari.
- Letakkan net pot yang telah ditanami benih pada bagian tengah bibir kolam yang berhubungan dengan pipa pembuangan dari sistem aliran atas dan instalasi bagian tengah.
2. Membuat Sistem Aliran Air
- Pompa air dari kolam ikan menuju instalasi bagian atas.
- Alirkan air menuju instalasi bagian tengah.
- Salurkan ke netpot yang sudah diletakkan pada tengah bibir kolam dengan menggunakan sistem aliran atas
- Selanjutnya dari netpot, air dibuang kembali ke kolam yang berisi ikan
3. Prakiraan Biaya Pembuatan
- Kolam dengan ukuran 1 x 2 meter memungkinkan Anda menanam sayuran dengan 240 hingga 260 lubang tanam. Menggunakan sistem DFT (Deep Flow Technique) dapat menampung lebih banyak tanaman dibandingkan dengan sistem aquaponiklain yang maksimal tanamnya adalah 120 lubang tanam dengan ukuran kolam yang sama.
- Kolam dengan ukuran 1 x 2 meter memungkinkan Anda memelihara ikan sebanyak 500 ekor, sehingga memberikan keuntungan lebih di luar keuntungan dari tanaman.
- Sesuai dengan hasil yang didapatkan, pembuatan instalasi dengan sistem ini tergolong lebih mahal dibandingkan dengan sistem instalasi model lainnya. Untuk umur ekonomi hingga 10 tahun, prakiraan biaya yang harus Anda keluarkan yaitu antara 9 hingga 10 juta.
Demikianlah beberapa macam sistem dan cara membuat aquaponik yang mungkin bisa menjadi referensi Anda untuk bercocok tanam sekaligus memelihara ikan di rumah pada satu waktu dan satu tempat.
Lahan yang sempit bukanlah menjadi kendala serius bagi Anda untuk menyalurkan hobi budidaya tanaman maupun budidaya ikan. Semoga tulisan ini memberikan inspirasi positif.