Mengenal Apa Itu Panca Usaha Tani dan Berbagai Macam Programnya, Lengkap!

panca usaha tani
panca usaha tani

Panca Usaha Tani | Dalam bertani, ada beberapa strategi khusus yang digunakan agar bidang pertanian di Indonesia semakin maju. Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan panca usaha tani.

Sebenarnya panca usaha tersebut merupakan sebuah semboyan yang dipelopori oleh Soeharto saat masih menjabat sebagai Presiden RI. Memiliki arti sebagai suatu usaha atau program yang dapat memaksimalkan hasil panen dari pertanian.

Pencetusan adanya program panca usaha ini pun awalnya bertujuan agar Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok para masyarakatnya, terutamanya pada kebutuhan akan beras dan sayuran.

Berbagai Program Panca Usaha Tani dan Sapta Usaha Tani

Agar program usaha tani ini dapat dilaksanakan dengan lancar, maka terdapat lima langkah atau lima program yang harus dilaksanakan.

Dari kelima program tersebut dilakukan secara berurutan dan pastinya memberikan manfaat bagi sektor pertanian di Indonesia. Sesuai dengan namanya panca usaha tani, berikut kelima program yang ada di dalamnya.

1. Penggunaan bibit unggul

Penggunaan bibit unggul
Penggunaan bibit unggul

Memilih bibit sebelum menanam tanaman adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam panca usaha tani ini . Dalam menerapkan usaha tani ini, pilihlah jenis bibit yang berkualitas tinggi. Bibit tersebut nantinya akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas dari hasil panen.

Selain itu, bibit yang berkualitas baik akan membuat tanaman lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit, gulma dan hama.

2. Pengolahan tanah yang baik

Pengolahan tanah yang baik
Pengolahan tanah yang baik

Usahakan untuk memilih tanah yang memiliki unsur hara tinggi dalam melaksanakan panca usaha tani ini. Tanah dengan kandungan unsur hara yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dengan baik.

Kandungan zat organik, zat anorganik, air dan hawa yang cocok merupakan syarat untuk memperbaiki struktur tanah. Lakukanlah penggemburan tanah secara berkala. Hasil dari penggemburan tanah tersebut akan memunculkan rongga-rongga yang sesuai untuk menampung air dan udara.

Selanjutnya mikroorganisme akan berperan secara maksimal dalam proses dekomposisi mineral dan zat organik tanah.

3. Pemupukan yang tepat

Pemupukan yang tepat
Pemupukan yang tepat

Pastinya ketika melakukan penanaman pada suatu jenis tanaman, pemupukan merupakan hal yang harus dilakukan dan di perhatikan pada panca usaha tani.

Memilih jenis pupuk yang sesuai dengan jenis tanaman merupakan ha yang sangat penting. Hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta berpengaruh pada lingkungan tanaman tersebut. Berikan tanaman tersebut pupuk dengan jenis dan takaran yang sesuai, tak lupa untuk melakukan pemupukan pada saat yang tepat.

Dengan begitu, unsur hara yang hilang akibat terbawa panen volatilisasi akan tergantikan. Pemupukan pada saat yang tepat juga dapat berperan sebagai pencucian dan fiksasi pada tanah, sehingga kesuburan tanah dapat terjaga.

4. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit

Adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman menjadi ancaman yang berbahaya bagi para petani dalam melaksanakan panca usaha tani. Berbagai jenis hama dan penyakit ini terkadang tak bisa diprediksi kehadirannya, maka dari itu para petani haruslah bijak dalam merawat dan menanggulangi adanya hama dan penyakit.

Di Indonesia, pertanian konveksional yang dilakukan oleh para petani ini lebih banyak menggunakan bahan kimia sebagai pengusir hama, seperti halnya pestisida. Kini tak selalu harus mengandalkan pestisida berbahan kimia untuk menghilangkan hama dan penyakit.

Dapat juga memanfaatkan bahan-bahan non kimia dan cara yang lebih ramah lingkungan, contohnya yaitu dengan cara mekanis dan sinitasi lingkungan.

Perlu diperhatikan bahwa penggunaan bahan-bahan kimia tersebut dapat mempengaruhi hasil panen sehingga kualitasnya menurun, serta berpengaruh pada lingkungan sekitar lahan tanaman tersebut.

5. Pengairan Sawah

Pengairan Sawah
Pengairan Sawah

Program terakhir dalam panca usaha tani ini yaitu melakukan pengairan atau irigasi pada proses pertanian. Adanya asupan air yang maksimal akan membuat tanaman tersebut menjadi lebih maksimal dalam pertumbuhannya.

Usahakan untuk tetap menjaga dan bertanggung jawab ketika melakukan pengairan agar volume air tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu tanaman.

Selain adanya kelima program tersebut, ada pula 2 cara selanjutnya yang disebut sebagai sapta usaha tani. Sapta usaha tani ini merupakan pelengkap dari program panca usaha tani yaitu dengan membahas pengolahan panen dan pasca panen dalam sebuah pertanian.

6. Pasca Panen

Pasca Panen
Pasca Panen

Setelah masa panen, maka proses selanjutnya yang harus dihadapi adalah pasca panen yang meliputi pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, daya simpan serta pengemasan.

Dalam melalui proses pasca panen ini lakukan dengan tepat dan cermat agar hasil panen tidak cepat membusuk. Segera lakukan penyortiran terhadap hasil panen yang berkualitas kurang bagus sehingga tidak akan mempengaruhi hasil panen yang sudah memiliki kualitas bagus dan siap jual.

7. Penjualan Hasil Panen

Penjualan Hasil Panen
Penjualan Hasil Panen

Apabila hasil panen tersebut memiliki kualitas yang bagus, maka segera lakukan pengemasan dengan tepat untuk selanjutnya dijual ke pasar. Ingatlah bahwa semakin baik hasil panen tersebut, akan semakin tinggi pula nilai jualnya.

Carilah informasi sebanyak mungkin mengenai pemasaran dan penjualan hasil panen tersebut. Biasanya tidak semua pedagang memberikan nilai yang sama untuk hasil panen.

Terlebih ketika petani tersebut ingin menjual hasil panen dalam jumlah yang tidak sedikit. Pastikan bahwa hasil panen yang diperoleh tersebut memiliki nilai jual yang sesuai, sehingga tidak akan merugi untuk melakukan penanaman kembali pada musim selanjutnya.

Info Penting : Para Petani Wajib Tahu Apa Itu Kartu Tani !

Cara Menanggulangi Hama pada Panca Usaha Tani

Cara Menanggulangi Hama Padi
Cara Menanggulangi Hama Padi

Perlu diperhatikan ketika menerapkan program panca usaha tani ini, haruslah merawat tanaman tersebut secara bersungguh-sungguh. Terlebih tanaman apapun akan rawan terkena penyakit dan juga hama.

Untuk menanggulangi adanya hama dan penyakit tanaman, ada dua cara yang dapat dilakukan seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Cara Preventif

Cara ini dapat diterapkan untuk menanggulangi adanya hama, gulma atau penyakit menyerang tanaman. Lakukanlah pengolahan tanah secara intensif untuk menjaga tanaman ini dari terkena penyakit.

Selanjutnya tanamlah berbagai jenis tanaman yang resisten, serta desifeksin benih ke dalam larutan kimia. Cara lainnya yang dapat diterapkan dalam cara preventif ini adalah mengadakan rotasi pada tanaman serta menanam tanaman tepat waktu.

2. Cara Kuratif

Apabila tanaman tersebut sudah diketahui mengalami penyakit tanaman, terkena hama dan gulma, maka cara kuratif ini dapat dilakukan. Dalam cara kuratif ini terdapat 4 cara yang dapat diterapkan, yang pertama yaitu cara biologis dengan menggunakan makhluk hidup yang merupakan predatornya untuk membasmi hama.

Cara kedua adalah cara kimiawi menggunakan pestisida. Ketiga, menggunakan cara mekanis yang membunuh hama secara langsung. Terakhir adalah cara fisis yang memberantas segala jenis hama, penyakit dan gulma dengan memanfaatkan faktor alam.

Sejak awal digadang adanya panca usaha tani ini, hingga kini manfaatnya masih begitu terasa. Banyak petani yang masih menggunakan program usaha tani ini untuk meningkatkan mutu panen.

Tak hanya memberikan mutu hasil panen yang semakin baik, tentunya program ini juga memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia. Meski banyak kekurangan dan hambatan dalam pelaksanaan program usaha tani ini, namun para petani dan pemerintah Indonesia tetap berusaha untuk menciptakan swasembada pangan yang lebih baik.

1 Shares:
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like